Schizoid benar-benar lebih suka menyendiri dan mencari pekerjaan yang memerlukan sedikit kontak sosial.
Sedangkan antisosial yang sering jadi celetukan di percakapan sehari-hari, biasanya lebih mengacu pada dampak media sosial, yaitu lebih aktif di dunia maya dibandingkan berinteraksi di dunia nyata.
Studi telah menunjukkan, bahwa orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di media sosial, setidaknya dua kali mengecek media sosial dalam sehari, lebih mungkin merasa terisolasi secara sosial.
Shannon Poppito, seorang psikolog di Baylor Medical University di Dallas menyatakan, ketika seseorang menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial, mereka memutuskan hubungan dari kehidupan nyata dan akhirnya malah merasa kurang terhubung dengan diri mereka sendiri.
Lalu, dengan terus terlibat dalam kehidupan orang lain melalui media sosial, mereka mulai membanding-bandingkan diri sendiri dengan apa yang orang lain tampilkan di dunia maya.
View this post on Instagram
Lebih parahnya jika sudah mulai terpengaruh sejak anak-anak.
Poppito juga mengatakan, media sosial sangat mempengaruhi perkembangan psikologis dan sosial seseorang, terutama kalau sudah mengenal media sosial sejak anak-anak.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR