“Apa yang saya prediksi adalah orang-orang akan menjadi seperti anak usia tiga tahun, dalam hal emosional, keberanian ambil risiko, keterampilan sosial yang buruk, identitas diri yang lemah dan fokus yang pendek,” katanya.
Berdasarkan penelitian tahun 2014 dari Virginia University dan Harvard University, para siswa lebih memilih mendapat kejutan elektrik daripada dibiarkan berpikir sendiri tanpa gangguan selama 10 menit.
Menurut Greenfield, riset tersebut menunjukan manusia perlu stimulasi konstan dari lingkungan mereka setiap saat dan tak lagi mampu merenungkan isi pikiran sendiri. Tentu hal ini dapat sangat merugikan bagi anak-anak.
Baca Juga : Jangan Sembarang Pamerkan Kisah Romantis Moms di Media Sosial
Greenfield juga menambahkan penggunaan perangkat yang berlebihan juga memberi efek jangka panjang pada kepekaan bahasa tubuh untuk membaca, hidup, bekerja, sekolah dan dalam hubungan antar sesama.
Ia juga mengklaim anak-anak yang menggunakan media sosial dan aktif menggunakan perangkat digital rentan menderita depresi dan rendah diri, serta menjadi lebih narsistik.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR