Misalnya menyebut anak 'nakal', 'malas', dan 'bodoh'.
Perilaku labelling ini pun rupanya bisa terjadi dalam bentuk lain yang tak disangka.
Selain itu labelling pun tidak melulu negatif namun juga ada yang positif.
Namun keduanya tetap mempunyai dampak.
Baca Juga : Nggak Perlu Nge-Gym! Cukup #5MenitAja di Rumah Untuk Ciptakan Bokong Aduhai
Selain dampak positif, ada juga dampak negatif terhadap konsep diri anak.
Rupanya bila dilakukan terus menerus seorang anak bisa terbatasi eksplorasinya.
Misalnya ketika ia tengah dilabel positif sebagai seorang yang pintar menari.
Ia memang akan termotivasi untuk terus berlatih menari.
Baca Juga : Siapa Sangka, Menyusui Mengurangi Resiko Penyakit Alzheimer Wanita
Namun, dalam waktu yang sama dirinya akan terbatasi karena mungkin dirinya memiliki potensi terpendam lain yang bisa dikembangkan, lebih dari menari.
Kulit Kencang dan Glowing dengan Ultherapy Prime, Teknologi Terbaru dari Nathalie Beauty Clinic
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR