2. Kekerasan Seksual
Kekerasan seksual merupakan adanya kontak seksual, baik melalui rangsangan maupun sentuhan, atau perilaku lainnya terhadap alat vital dan juga organ sensitif anak.
Termasuk mengekspos gambar dan foto tidak pantas pada anak sehingga anak mengetahui tentang aksi seks yang diperlihatkan padanya.
3. Kekerasan Verbal
Tak hanya secara fisik, kekerasan juga bisa muncul secara verbal.
Misalnya mengatai anak dengan sebutan kasar, menyakiti perasaan anak dengan melakukan bully-ing verbal, dan masih banyak lagi.
Apabila anak sudah mengalami kekerasan tersebut, hidup dan juga masa depannya jelas akan terpengaruh.
Kekerasan dapat memengaruhi anak-anak dengan sejumlah cara.
Baca Juga : Sang Ayah Pura-pura Temukan Anaknya Meninggal Tertusuk Pisau, Ternyata Dialah Dalang di Balik Pembunuhan
Menurut Cindy W. Christian, MD, ketua Pencegahan dan Penyalahgunaan dan Penelantaran Anak di The Children's Hospital of Philadelphia mengatakan," pertama, selalu ada kemungkinan bahwa mereka dapat mengalami cedera permanen, parah atau kadang-kadang bahkan fatal."
Dengan atau tanpa adanya penganiayaan fisik, bekas luka penganiayaan bisa sangat menghancurkan hidup anak.
Ia akan terus mengalami ketakutan, trauma, yang mengarah ke kecemasan dan menimbulkan depresi.
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Source | : | Kompas.com,Parents,KPAI |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR