Nakita.id – Para peneliti telah mengembangkan pengobatan baru yang dapat digunakan untuk mengobati ratusan ribu pasien dengan terkena penyakit tuberkulosis (TB).
Studi tersebut menunjukkan bahwa perawatan, yang akan diambil pasien menggunakan inhaler.
Bekerja dengan mengurangi bakteri di paru-paru yang menyebabkan TB, juga membantu sistem kekebalan tubuh pasien untuk melawan penyakit.
"Banyak kasus TB sekarang menjadi kebal terhadap antibiotik yang ada.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Perawatan baru ini dapat digunakan bersamaan dengan antibiotik untuk mengobati TB yang resistan terhadap obat.
Ini juga mungkin mengurangi tingkat resistensi antibiotik yang dihasilkan dari perawatan antibiotik konvensional," kata Sally-Ann Cryan, Associate Professor di Royal College of Surgeons di Irlandia (RCSI).
TB adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Baca Juga : Ingin Punya Anak Kembar? Sebaiknya Moms Mulai Konsumsi Makanan Ini!
Sepuluh juta orang jatuh sakit dengan TB dan 1,6 juta meninggal karena penyakit ini pada tahun 2017, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Untuk penelitian ini, tim menggunakan proses pengeringan semprot dan mengemas semua larutan trans-Retinoic acid (ATRA) turunan dari Vitamin A.
Cara ini aman untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup kecil untuk digunakan dalam inhaler.
Temuan ini, yang diterbitkan dalam European Journal of Pharmaceutics and Biopharmaceutics, menunjukkan bahwa partikel-partikel ini secara efisien memberikan pengobatan dan secara signifikan mengurangi bakteri penyebab TB dan kerusakan paru-paru yang terkait.
"Sayangnya, TB tetap menjadi masalah yang signifikan bagi kesehatan dunia.
Kami sangat membutuhkan perawatan inovatif seperti ini jika kami ingin mencapai target kesehatan PBB 2030," kata Joseph Keane, Profesor di Trinity College Dublin.
Hanya ada satu vaksin untuk TB, dikembangkan pada tahun 1921, yang tidak dapat diandalkan dalam mencegah bentuk TB yang paling umum, dan tidak cocok pada semua kelompok pasien.
Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan
Vaksin ini bekerja paling baik terhadap bentuk TB tertentu dan biasanya diberikan kepada bayi dalam populasi berisiko.
Ada 558.000 kasus baru dengan resistensi terhadap antibiotik lini pertama yang paling efektif, di antaranya 82 persen resisten terhadap beberapa antibiotik, diperkirakan WHO.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | thehealthsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR