Alasan lainnya ialah membingungkannya informasi perihal pengobatan kanker di Indonesia.
Menurut dr. Soehartati, terlalu banyak informasi pengobatan kanker yang sebenarnya tidak bisa dibuktikan sepenuhnya dapat memiliki efek pada setiap penderitanya.
Misalnya obat-obat tradisional, atau peralatan seperti rompi antikanker.
Tidak semua pengobatan itu hasilnya sama untuk setiap orang.
Baca Juga : Lama Sendiri, Artis Cantik Ini Sampai Mandi Minta Jodoh, Demi Lepas Status Jomblo Karatan
Namun pengobatan alternatif ini terlanjur banyak disebarkan melalui media sosial, sehingga banyak orang yang mencoba.
Selain itu, informasi pengobatan kanker secara medis kemungkinan belum merata untuk semua penderita kanker.
"Mungkin informasi dari kita juga kurang, jika kita bisa juga melakukan apa yang mereka lakukan," jelas dr. Soehartati, mengacu pada pengobatan kanker di luar negeri.
Adapun alasan lainnya bisa jadi kesengajaan pasien hendak mencari ketenangan.
Misalnya jika pasien merasa saat dirawat di rumah sakit terlalu banyak yang membesuk, mungkin pasien ingin ketenangan dengan berobat jauh dari lingkungannya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR