Nakita.id - Bayi yang baru lahir umumnya tak bisa mengungkapkan keinginan dan perasaannya kepada orangtua maupun orang di sekitarnya.
Sehingga sudah jadi hal yang wajar bila ia terus menangis ketika ia tengah merasakan hal yang kurang pas atau sedang menginginkan sesuatu.
Sama seperti bayi 3 berusia tingga bulan asal Depok ini.
Baca Juga : Ngeri, Seorang Perempuan Diperkosa Kemudian Dibakar Setelah Tewas Dibunuh 4 Lelaki
Merasa badannya demam dan hanya bisa menangis, bayi ini justru mengalami nasib nahas.
Bayi perempuan berinisial M yang berusia tiga bulan ditemukan tewas di Perumahan Villa Santika di Pancoran Mas, Depok, Senin (28/1/2019).
M diduga dianiaya oleh pengasuhnya sendiri. Kasubbag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, peristiwa itu berawal dari laporan masyarakat tentang adanya kematian bayi yang mencurigakan dengan luka lebam di tubuhnya.
Baca Juga : Baru 5 Hari Menikah, Seorang Perempuan Justru Dibunuh Suaminya Hanya Karena Ingin Pulang ke Desa
"Kami melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di tempat rumah tinggal korban. Dari hasil olah TKP tersebut, kami lihat ada luka lebam di bagian pipi," kata Firdaus di Polresta Depok, Selasa (29/1/2019).
Firdaus mengatakan, menurut keterangan saksi di lokasi kejadian, sebelum ada laporan bayi meninggal dunia, ada seorang wanita menggendong bayi hendak naik ojek online.
"Kami mendapat informasi dari salah satu ojek online karena ibu yang sudah tua sekitar umur 50 tahun sedang menggendong bayi dengan kondisi bayi sudah pucat, minta diantar ke rumah neneknya," ujar Firdaus.
Namun, karena curiga, ojek online tersebut tidak mau mengantarkan ibu itu.
"Tukang ojek tersebut kemudian memberi tahu pada tetangga bayi perihal kecurigaan tersebut," ujar Firdaus.
Baca Juga : Seorang Perempuan Minta Selingkuhannya Menggorok Leher Suami Sah Agar Cepat Menikah dengan Selingkuhan
Kemudian, tetangga bayi tersebut membawa korban dan pengasuhnya ke rumah korban.
"Sesampainya di rumah, tetangga korban yang dokter dipanggil untuk mengecek kondisi korban dan diketahui korban sudah meninggaal dunia," ucap Firdaus.
Karena merasa ada kejanggalan pada kematian bayi itu, akhirnya jasad bayi dibawa ke RS Polri untuk diautopsi.
Baca Juga : Tega! Seorang Pengasuh Membunuh Bayi Majikannya dan Dimasukkan Kulkas
"Karena ada kecurigaan, makanya kami lakukan otopsi. Sudah empat orang saksi diperiksa, termasuk kami periksa pengasuhnya sendiri," tutur Firdaus.
Tersangka pembunuhan bayi tersebut akhirnya diketahui sebagai Lomrah (66).
Lomrah telah melakukan pra-rekonstruksi kejadian yang telah ia lakukan sehingga menghilangkan nyawa bayi M.
Lomrah merupakan pengasuh bayi M yang baru bekerja selama empat hari.
Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto menyebut, ada 27 adegan dalam pra-rekonstruksi kasus tersebut.
Baca Juga : Hanya dengan #5MenitAja Menurunkan Berat Badan dan Buat Tubuh Lebih Bugar
Adegan dimulai dari Retno, ibu M yang hendak berangkat kerja lalu menitipkan anaknya kepada Lomrah, hingga detik-detik akhir ia meninggalkan rumah dan membawa korban menuju rumah neneknya di Tomang, Jakarta Barat.
Ketika M dititipkan ke Lomrah, sebut Didik, kondisinya sedang demam.
"Jadi memang M, korban ini sedang sakit makanya nangis terus-menerus. Sementara pelaku kesal karena tangis bayi tersebut tidak berhenti hingga dilakukan kekerasan," ucap Didik.
Baca Juga : Resmi Jadi Tersangka, Vanessa Angel Rela Tinggal di Kos Hingga Jual Mobil yang Masih Dicicil
Dari salah satu adegan, juga terungkap tindak kekerasan yang diperbuat Lomrah kepada M karena tak berhenti menangis.
Salah satunya adalah dengan mencubit mulut dan hidung korban.
Atas perbuatannya, Lomrah dijerat dengan Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
(Artikel ini pernah tayang di KOMPAS.com dengan judul Bayi Perempuan Tiga Bulan Tewas di Depok, Ada Luka Lebam di Tubuhnya dan Pengasuh Bunuh Bayi 3 Bulan di Depok karena Menangis Terus Akibat Demam)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR