Nakita.id -Ada salah satu gangguan yang perlu diwaspadai pada perkembangan janin bulan 8, yaitu waspadai tanda-tanda perkembangan janin terhambat.
Salah satu tandanya muncul sakit kepala yang intens maupun penglihatan berkunang-kunang pada perkembangan janin bulan 8.
Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg yang terjadi pada perkembangan janin bulan 8.
Semisal kalau dalam kondisi normal tekanan darahnya 120 ml/Hg, kini mencapai 150 ml/Hg.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 8 : Ternyata, Janin Sudah Bisa Menangis, Lo
Sebaliknya, meski sewaktu hamil masuk kategori normal 120 ml/Hg, tidak berarti aman bila tekanan darah sebelum hamil adalah 90 ml/Hg.
Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke dokter.
Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh tungkai dan kaki yang membuat kaki jadi bengkak, yang merupakan adanya gangguan serius semisal preeklampsia.
Untuk gangguan yang ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.
Asal tahu saja, berat bayi pada perkembangan janin bulan 8 sekitar 1.600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.
CEK BERAT BADAN IBU HAMIL
Normalnya, selama kehamilan ibu mengalami kenaikan berat badan sekitar 12-15 kg.
Dengan peningkatan berat badan ini diharapkan janin pun akan berkembang baik.
Namun bila energinya banyak terbuang bukan untuk kehamilannya, tentu peningkatan berat badan ideal tadi tak akan tercapai.
Sementara oksigenisasi ke bayi jadi berkurang, hingga bisa terjadi suatu keadaan di mana janin berkembang tak sesuai umur kehamilannya atau dikatakan pertumbuhan janin terhambat yang dikenal dengan istilah IUGR (Intra Uterine Growth Retardation).
Semisal pada kehamilan 28 minggu yang seharusnya sudah memiliki berat 1.000 gram, kini masih 700 gr.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 7 : Jumlah Jaringan Otak Meningkat
Tentu saja dengan kondisi semacam itu, kualitas janin pun kurang bagus karena ukuran bayi yang kecil dipastikan semua organnya juga kecil, termasuk ukuran otaknya.
Nah, karena modal awalnya sudah tak bagus, maka dalam perkembangan selanjutnya juga akan mengalami keterlambatan.
Untuk menanganinya tentu harus dicari penyebabnya.
Apakah ada kelainan plasenta, semisal terjadi pengapuran plasenta hingga cepat tua dan tak bisa bekerja optimal atau akibat lilitan tali pusat.
Bisa juga karena ibunya menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau kurang gizi. Jika demikian, kelainan/gangguan pada si ibu harus ditangani dulu.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR