Nakita.id - Dehidrasi pada bayi bukanlah hal yang mudah terlihat dan membuat panik dibandingkan penyakit lainnya seperti demam, misalnya.
Namun, bila bayi mengalami dehidrasi, akibatnya bisa membahayakan.
Karena itu daripada menangani dehidrasi pada bayi, lebih baik mencegahnya.
Untuk mencegah dehidrasi pada bayi sangat mudah:
Baca Juga : Kerap Diabaikan, Kerontokan Rambut Bagi Penderita Diabetes Justru Berisiko Tinggi
1. Berikan asupan minum yang cukup pada keadaan cuaca panas.
Rehidrasi dengan cairan ini merupakan salah satu cara efektif mencegah dehidrasi pada bayi.
2. Apabila anak mengalami diare, yang mungkin disertai muntah atau demam, Moms dapat mencegah dehidrasi pada bayi dengan segera memberikan cairan rehidrasi oral khusus bayi dan anak, misalnya indoralyte, renalit, pedialyte, yang diberikan sedikit-sedikit tetapi sering sehingga bayi tidak sampai mengalami dehidrasi.
Jumlah cairan rehidrasi oral yang diberikan setiap kali bayi atau anak mengalami diare adalah 10 mL per kilogram berat badan bayi, sedangkan setiap kali bayi atau anak mengalami muntah adalah 5 mL per kilogram berat badan bayi.
Baca Juga : Untuk Penderita Diabetes, Kesalahan Sarapan Ini Harus Dihindari Lho!
Contoh, bayi dengan BB 8 kg, berikan cairan rehidrasi oral sebanyak 80 mL setiap kali bayi diare dan 40 mL setiap kali bayi muntah, untuk menggantikan cairan yang keluar.
Penting diketahui, pemberian cairan rehidrasi oral ini pada bayi lebih baik dibandingkan air putih biasa, karena cairan ini mengandung glukosa dan elektrolit yang dapat menggantikan glukosa dan elektrolit yang keluar dari tubuh akibat muntah dan diare.
Baca Juga : Program Bayi Tabung Anak Kedua, Tya Ariestya Bocorkan Jenis Kelaminnya
Apabila bayi masih mendapatkan ASI, Moms dapat memberikan ASI secara lebih sering untuk menggantikan cairan yang keluar melalui muntah dan diare.
3. Cara lain mencegah dehidrasi pada bayi adalah gantikan setiap cairan yang keluar.
Dengan menggantikan setiap cairan yang keluar, diharapkan bayi tidak sampai jatuh ke dalam keadaan dehidrasi.
Perlu diperhatikan bahwa keadaan muntah dan/atau diare yang disertai dengan demam akan mempercepat terjadinya dehidrasi, karena kebutuhan cairan akan meningkat akibat penguapan melalui kulit saat demam, dan dengan demikian bayi membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.
Baca Juga : Keluhan Varises Saat Hamil, Bisa Dicegah Sejak Awal Agar Tak Muncul
4. Selain itu, beberapa kasus lainnya perlu juga kita perhatikan, supaya tidak berkembang menjadi dehidrasi pada bayi:
View this post on Instagram
Demam: Saat anak mengalami demam berikan banyak cairan.
Jika ia terlihat kesulitan dalam menelan, berikan obat anti nyeri atas petunjuk dokter.
Kepanasan: Terlalu banyak aktivitas di hari yang panas, atau duduk diam dalam waktu lama di ruang yang panas dan penuh sesak bisa menyebabkan berkeringat deras dan kehilangan cairan.
Baca Juga : Awas! 2 Penyakit Berbahaya Ini Mengintai Saat Banjir Melanda, Siapkan Antisipasinya!
Berikan cairan lebih banyak dari biasanya dalam kondisi seperti ini untuk mencegah dehidrasi pada bayi.
Menolak minum: bisa jadi ini dia penyebabnya bayi menolak minum atau enggan menyusui; radang tenggorokan, sakit di tangan, kaki.
Baca Juga : Luka Tak Kunjung Sembuh? Pakai 5 Teknik Perawatan Luka Alami Ini
Lihat kondisi ini dengan seksama.
Jika Moms menemukan sesuatu, kerongkongannya merah, banyak sariawan, lebih baik konsultasi dengan dokter. Tetap berikan ASI. (Gazali Solahuddin)
Rayakan Ultah ke-10, Beautyhaul Berikan Diskon Hingga 90% dari Puluhan Brand Kecantikan di Beautyhaul Mart 2024
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR