Nakita.id - Moms pasti sudah pernah mendengar perokok aktif dan pasif, namun pernahkah mendengar perokok tersier?
Perokok tersier atau perokok pihak ketiga, mendapat dampak lebih parah dibanding perokok pasif.
Hal ini karena, perokok tersier secara tidak sadar telah menghirup residu atau asap rokok yang menempel di tempat ia berada.
Baca Juga : Menghentikan Kebiasaan Merokok, Yuk Rutin Konsumsi 4 Makanan Ini
Misalnya, saat Moms mampir di sebuah tempat makan dan duduk di meja yang terdapat asbak rokok.
Secara tidak sadar, Moms telah menghirup residu rokok yang ada di asbak tersebut.
Atau saat Moms mengadakan arisan, dan Dads tidak sengaja merokok di dalam ruangan.
Selesai merokok, sisa residu yaitu nikotin dan zat lain tersebut menempel di dinding, gorden, karpet, dan barang-barang yang ada di ruangan dan secara tak sengaja Moms menghirupnya.
Baca Juga : Curhat Seorang Anak yang Ayahnya Dioperasi Bypass Karena Kebiasaan Merokok: 'Dada, Paru, Kaki Dibelah'
Melansir dari Cleveland Clinic, Humberto Choi, MD., seorang pulmonologis mengatakan zat-zat rokok yang menempel, punya dampak berbahaya yang sama dengan perokok aktif dan pasif.
Berikut penelitian lebih lanjut dampak yang dirasakan perokok tersier.
1. Memiliki kemungkinan terkena kanker
Meskipun tidak menghirup langsung seperti perokok aktif dan pasif.
Menurut para peneliti, kanker paru-paru yang mengidap perokok tersier cukup membingungkan.
"Belakangan ini peningkatan pengidap kanker paru-paru bertambah dan kasusnya tidak berasal dari perokok aktif dan pasif. Jadi kami sedang meneliti lebih lanjut," jelas Dr. Choi.
2. Membahayakan DNA
Sebuah penelitian mengatakan bahwa perokok tersier bisa terkena dampak kerusakan DNA.
Dr. Choi juga menambahkan bahwa kerusakan DNA bisa berimbas pada peningkatan penyakit lain.
3. Residu dapat bereaksi dengan bahan kimia di udara untuk membentuk karsinogen
Saat kita merokok di sebuah ruangan atau mobil, bahan kimia beracun seperti nikotin dapat menempel di dinding, baju, bahkan kulit Moms sekalipun.
Penelitian yang dilakukan pada 2010 menemukan bahwa nikotin ini dapat bereaksi pada asam nitrat di udara sehingga menghasilkan karsinogen.
Karsinogen adalah senyawa yang bisa menyebabkan kanker.
"Meskipun hubungan senyawa ini berbahaya, tetapi belum ada bukti bahwa perokok tersier berhubungan dengan kondisi lain," kata Dr. Choi.
Baca Juga : Berbahaya, Ini Risiko Kesehatan pada Anak dan Janin Jika Orangtua Merokok!
4. Anak-anak rentan terkena dampak asap rokok
"Saya pikir anak-anak adalah yang paling rentan sebagai perokok tersier karena terpapar pada permukaan seperti lantai dan pakaian mereka serta benda-benda lain di rumah," kata Dr. Choi.
Hal ini karena, anak-anak terutama batita atau balita suka memegang objek dan menaruhnya di mulut, ini dapat meningkatkan paparan terhadap bahan kimia beracun.
Perokok pasif yang tinggal bersama perokok aktif juga punya risiko lebih tinggi memaparkan kepada perokok tersier, jelas Dr. Choi.
Baca Juga : Pernah Nyetir Metromini, Gisel Justru Senang Dipertemukan Lagi dengan Gading, Gisella: Biar Gua Berduaan!
5. Menghilangkan residu sangat sulit
Zat-zat berbahaya yang menempel di benda-benda atau langit-langit rumah tidak dapat dibersihkan dengan kipas angin atau vacuum.
Solusi yang paling ampuh adalah membuat perokok aktif berhenti merokok.
"Kalau kamu merokok, jangan pernah merokok di dalam rumah, karena jika kamu tidak mencium bau asap lagi, itu masih ada menempel di baju," tutup Dr. Choi.
Perokok tersier sama berbahayanya dengan perokok pasif karena residu yang menempel di sekitarnya secara tak sadar terhirup juga.
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR