Nakita.id - Banyak perempuan yang hamil tanpa direncanakan, alias kebobolan.
Ada yang kemudian menerimanya, ada pula yang sangat sulit menerimanya.
Entah karena usia yang sudah tidak lagi muda, jarak kelahiran dengan anak sebelumnya yang hanya beberapa bulan, kesibukan kerja, atau faktor ekonomi yang kurang mendukung.
Reaksi yang ditimbulkan akibat kebobolan itu macam-macam.
Dari surprise, excited, tidak percaya, marah (karena merasa tidak hati-hati), takut, panik, malu, atau benci (karena mungkin saat itu berhubungan seks atas desakan Dads).
Baca Juga : Disebut Sebagai Alat Kontrasepsi Paling Manjur, Pil KB Ternyata Menyimpan 'Rahasia' di Baliknya!
Tidak jarang kebobolan hamil membuat perempuan stres, bahkan depresi. Jika Moms termasuk yang stres karena kebobolan hamil, lalu apa yang harus dilakukan?
Emosi yang berbeda-beda atau berubah-ubah itu wajar saja.
“Itu tidak membuat Anda menjadi ibu yang jahat, karena perasaan Anda yang berbenturan," papar Lara Honos-Webb, PhD, ADHD, psikolog di Walnut Creek, California.
Stres dalam kadar yang rendah juga tidak berbahaya, jadi tak perlu khawatir emosi Moms bisa menyakiti janin.
Baca Juga : Mantap Cerai, Nikita Mirzani Beberkan Soal Hasil Test Pack Positif!
Normal pula jika pada situasi ini Moms merasa tidak dapat merasakan bonding dengan janin, atau khawatir sampai bayi lahir bonding tak kunjung terbangun.
Menurutnya, jika Moms merasa tidak mampu menerima kehamilan yang tidak direncanakan ini, atau mulai menyalahkan dan membenci si bayi, hal itu merupakan tanda bahwa Moms mulai mengalami depresi.
Baca Juga : Menjaga Paru-paru Sehat dengan Tanaman Pencegah Polusi Udara Ini
Jika hal itu terjadi, Moms perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat rujukan ke pakar kesehatan mental.
Menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan butuh waktu, tempat, dan dukungan orang-orang terdekat.
"Itu bukan sesuatu yang bisa diatasi dalam semalam," tambah Ann Douglas, penulis buku The Mother of All Pregnancy Books (Wiley).
Baca Juga : Baim Wong Paksa Sang Istri Tes Kehamilan, Paula Verhoeven Hamil Anak Pertama?
"Anda perlu secara aktif mengatasi perasaan Anda.
Bicaralah pada pasangan lain yang juga pernah kebobolan hamil, untuk mencaritahu bagaimana cara mereka melalui masa-masa sulit tersebut."
Reaksi Dads mungkin juga hampir sama dengan Moms, hanya saja ia mungkin kurang dapat mengungkapkannya dalam kata-kata, demikian menurut Brad Imler, PhD, Presiden American Pregnancy Association.
Banyak dari mereka yang mungkin tidak menunjukkan ekspresi apa pun, namun Imler menyarankan agar Moms tidak mengasumsikan reaksi tersebut sebagai tanda kurangnya support.
Kebanyakan pria umumnya khawatir tidak mampu memenuhi kebutuhan jika ada anggota keluarga baru.
Baca Juga : Panduan Mudah Lakukan Tes Kehamilan
Untuk meyakinkan dirinya kembali, saran Honos-Webb, ingatkan Dads bahwa setelah sekitar tiga bulan, koneksi yang intens antara ibu dan bayi akan mulai lancar.
Moms akan mampu mengembalikan perhatian pada Dads. Mengenai kebutuhan finansial, ia mengingatkan, "Memang akan menjadi tahun-tahun yang sulit, tapi kita harus memandang hidup kita ke depan."
Untuk mengubah sikap mengenai kebobolan hamil tersebut, Moms perlu bertanya pada diri sendiri.
"Berhentilah bertanya siapa yang harus disalahkan, apa yang sudah Anda lakukan sehingga mengalami hal ini, dan apa yang salah dengan diri Anda," kata Honos-Webb.
Lebih baik, Moms bertanya, "Saya baik-baik saja, apa yang saya perlukan sekarang, dan bagaimana saya bisa membuat diri saya nyaman?" Dengan kata lain, alihkan pertanyaan yang akan memberikan solusi dan sikap maju ke depan.
Baca Juga : Ashanty Sudah Pasang Alat KB dan Ngaku 99% Aman, Faktanya Pakai KB Spiral Masih Bisa 'Kebobolan'!
Pada beberapa perempuan, penolakan akan kehadiran bayi di dalam kandungan akan membuat mual-muntah terus berkepanjangan.
Tubuh selalu terasa lemas dan tidak berdaya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Percaya Kata-kata Adalah Doa, Jadi Alasan Soraya Larasati Hindari Labelling Pada Anak
Kebobolan hamil memang bikin stres, tetapi rasa tak nyaman akan terus mendera sampai Moms mampu menerima kehamilan tersebut.
Jangan lupa, pikirkan juga bahwa bayi pun akan merasakan bahwa dirinya tidak diinginkan.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Nina Kurniyati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR