Nakita.id - Sebuah penyakit yang mengerikan biasanya tak lepas dari gejala sepele ya Moms.
Sehingga jika anak mengalami sakit ringan seperti sakit kepala atau pusing yang tak kunjung sembuh segeralah periksakan ke dokter ya.
Seperti anak ini yang alami koma setelah alami sakit kepala.
Baca Juga : Rahasia #LangsungLangsing Adik Michael Jackson, Bobotnya Turun Hingga 31 Kg Usai Melahirkan!
Hal ini ternyata merupakan kondisi langka yang menyebabkan otaknya membengkak.
Ellis Artist dari Clayton, Yorkshire Barat mulai merasa sakit pada Selasa lalu.
Saat terbangun di tengah malam, Ellis menjerit karena merasakan sakit pada leher serta kepalanya dan mulai muntah.
Baca Juga : Rina Nose Baru Tunangan, Mbah Mijan Bongkar Aura Positif Rina dan Pasangannya
Keesokan harinya, Ellis dilarikan ke rumah sakit, setelah itu dia menjadi hampir tidak responsif dan mengembangkan ruam di tubuhnya.
Awalnya petugas medis mengira itu meningitis karena virus sehingga Ellis dirawat di bangsal anak-anak dan diberi antibiotik.
Namun, setelah dia menjalani scan MRI pada Jumat (31 Januari lalu), Ellis didiagnosis dengan ensefalomielitis diseminata akut (acute disseminated encephalomyeliti/ADEM) yang dapat berkembang dari infeksi kecil.
Ellis juga telah menderita kejang sejak dimasukkan dalam kondisi koma Jumat lalu.
Baca Juga : Bayi Terkecil Lahir dengan Berat 0,7 Kg dan Divonis Tak Dapat Bertahan Hidup, Lihat Kisahnya yang Bikin Haru
Orangtuanya, Sarah Girdwood (34) dan Paul Artist (37) mengatakan mereka harus mempersiapkan diri untuk kondisi terburuk karena kondisi yang dialami Ellis dapat menyebabkan kecacatan dalam kasus-kasus parah.
Menurut The Encephalitis Society, kondisi ADEM hanya ditemui oleh rumah sakit umum sekali atau dua kali dalam setahun.
ADEM dominan memengaruhi materi putih otak - jaringan yang terdiri dari saraf.
Baca Juga : Cinta Pada Pandangan Pertama, Ini Rahasia SBY Taklukan Ani Yudhoyono
Sistem kekebalan yang salah menyebabkan invansi dan serangan sel-sel kekebalan dalam darah seperti reaksi alergi yang ekstrem.
Di mana sel-sel kekebalan ini menumpuk, myelin, zat lemak pelindung di sekitar saraf dihancurkan.
ADEM biasanya menyerang anak-anak dan dimulai setelah ruam, infeksi virus lain, atau imunisasi.
Baca Juga : Viral Es Cendol Dijadikan Mas Kawin Pasangan Ini, Lihat Videonya!
Kebanyakan orang (hingga 75 persen) melakukan pemulihan total, tetapi mereka yang tidak pulih bisa mengalami kesulitan belajar, perilaku atau fisik.
Kejang dapat terjadi hingga sepertiga dari anak-anak yang terkena ADEM.
Apa itu ADEM?
Dikutip Daily Mail dari The Ensefalitis Society, ADEM adalah jenis ensefalitis yang disebabkan oleh reaksi peradangan di otak dan, kadang-kadang, sumsum tulang belakang, yang terutama mempengaruhi saraf di 'materi putih' otak.
Baca Juga : Bukan Diet Ketat, Ini Tips Efektif #LangsungLangsing Usai Melahirkan
Seringkali anak akan memiliki riwayat infeksi sekitar dua hingga empat minggu sebelum mereka menjadi sakit ADEM.
Apa gejalanya?
ADEM biasanya dimulai tiba-tiba. Gejalanya bisa parah dan mengkhawatirkan.
Sakit kepala, muntah, kantuk, dan kekakuan leher sering terjadi. Kehilangan keseimbangan dan ketidakmampuan untuk berjalan atau berdiri juga dapat dengan cepat muncul.
Kejang dapat terjadi hingga sepertiga dari anak-anak, tetapi biasanya tidak sulit untuk dikendalikan.
Baca Juga : Bukan Romantis, Kartu Ucapan Valetine Ini Malah Terlihat Menyeramkan
(Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Setelah Sakit Kepala dan Muntah, Anak 6 Tahun Alami Koma karena Terserang Penyakit ADEM, Apa Itu?")
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR