Nakita.id - Sejak pertama kali bahasa diciptakan, orang terbiasa memberikan label pada apapun dan kapanpun.
Hal tersebut terhitung natural dan biasa, mengingat kita hidup di dunia yang membuat label itu penting.
Di satu sisi, label bisa menghubungkan ide-ide yang bisa membuat masyarakat dunia menjadi terkesima.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sering Dilakukan Tanpa Sengaja, Labelling Bisa Rusak Hubungan Ibu dan Anak
Namun, bagaimana efek memberikan label kepada manusia atau bahkan anak-anak?
Melansir dari Muummypages.ie, kebanyakan orang tidak sadar kalau mereka sudah memberi label kepada orang lain dengan mengatakan: rajin, serakah, pandai, cerdas, bodoh dan lain-lain.
Meski memberi label kepada anak tidak selalu buruk, orangtua harus belajar bagaimana caranya untuk tidak mengucapkan sesuatu yang terbilang tidak terlalu penting.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sederet Bahaya Melabel Anak, Salah Satunya Anak Miliki Perasaan Bersalah Seumur Hidup!
Hal itu dilakukan agar ucapan orangtua tidak membatasi potensi anak ke depannya karena mereka masih dalam tahap perkembangan.
Caranya adalah dengan menyadari bahwa anak-anak masih di tahap awal dalam perjalanan panjang mereka.
Si Kecil masih butuh banyak belajar untuk bisa tumbuh sesuai pontensi mereka.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kiat Agar Dampak Labelling Tak Berdampak Negatif
Orangtua sangat perlu menyadari bahwa sikap anak-anak di waktu kecil bukanlah sesuatu yang paten dan mutlak.
Lebih lanjut, orangtua wajib memberikan petunjuk dan mengajarkan perilaku-perilaku baik pada Si Kecil.
Sebagai contohnya, untuk membangun karakter anak dan tidak melabeli mereka, orangtua harus menghindari kesalahan kata dalam bicara.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Sugesti Bisa Hapuskan Trauma Labelling, Lakukan di Waktu yang Tepat Moms!
Ucapkan, "Kau sudah berusaha keras dalam hal ini dan harusnya berhasil baik," daripada "hasilnya harus baik karena kau seorang pekerja keras."
Lihat postingan ini di Instagram
Anak-anak harus tahu kalau mereka boleh melakukan sesuatu dengan tidak sempurna dan menerima ruang untuk berkembang.
Tegaskan pada mereka kalau usaha maksimal lebih baik ketimbang hanya memandang hasil.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Stop Memberi Label pada Anak! Dampaknya Bisa Dibawa Hingga Anak Dewasa
Orangtua lebih baik membiarkan anak mereka marah dan sedih tanpa takut mendapatkan label dari orang lain.
Hal itu akan memberikan anak-anak kebebasan untuk tumbuh sesuai minat dan pontensi mereka.
Source | : | mummypages.ie |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR