Tips Memilih Makanan yang Tepat untuk Moms Pasca Melahirkan

Nakita.id - Ketika menjalani proses persalinan, pastinya Moms banyak mengeluarkan tenaga.

Tak heran jika setelahnya Moms membutuhkan asupan makanan yang bergizi tinggi untuk menggantikan kalorinya yang terbakar.

Belum lagi, kehidupan sebagai Moms baru di bulan-bulan pertama setelah kelahiran memaksa kita untuk tetap bertenaga sepanjang hari.

Untuk itu, kita perlu mengetahui beberapa tips penting dalam memilih makanan setelah melahirkan.

Baca Juga : Ibu Melahirkan Rawan Kena Stroke, Kenali Gejalanya dan Cegah!

Sebaiknya, jangan makan makanan sembarangan setelah melahirkan.

Justru kita butuh makanan yang tepat agar energi Moms kembali lagi usai proses persalinan.

Tak perlu bingung, begini cara yang tepat memilih makanan pasca melahirkan.

1. Pilih jenis karbohidrat kompleks

Kathleen Zelman, M.P.H., R.D., konsultan di Atlanta nutrition dan American Dietetic Association mengatakan, makanan karbohidrat kompleks adalah makanan yang tepat setelah melahirkan.

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu cerna lebih lama dibandingkan karbohidrat sederhana.

Baca Juga : Ternyata Rambut Moms Bisa Memberitahu Adanya 5 Gangguan Kesehatan Ini!

Hal ini akan memberi ibu energi yang lebih tahan lama sehingga membantu membuatnya kenyang lebih lama.

Selain itu, karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan sereal juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral ketimbang karbohidrat sederhana seperti roti putih dan makanan yang mengandung gula.

2. Konsumsi protein tinggi

Sumber protein tinggi harus jadi menu makanan setelah melahirkan.

Protein diperlukan untuk menggantikan jaringan yang mungkin rusak setelah persalinan.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Kini saatnya memasuki trimester kedua. Seperti apa perkembangan janin pada trimester ini? Minggu 12-14 Kulit janin transparan dan rambut halus yang disebut lanugo mulai terbentuk di kepala. Janin mulai mengisap dan menelan sedikit cairan amnion. Terbentuk sidik jari yang seiring dengan berkembangnya di jari-jari kecil janin. Mekonium atau tinja pertama dibuat di saluran usus dan akan berkembang menjadi gerakan usus pertama bayi. Flutters dapat dirasakan di perut ibu yang sedang tumbuh, karena janin mulai bergerak lebih banyak. Kelenjar keringat telah berkembang, hati dan pankreas menghasilkan cairan sekresi. Minggu 15-18 Gerakan janin sudah mulai dirasakan lebih sering oleh ibu. Alis dan bulu mata tumbuh, dan kuku-kuku kecil mulai tumbuh di jari-jari tangan dan kaki. Kulit janin mengalami banyak perubahan dan mulai menghasilkan vernix pada minggu kedua puluh. Vernix adalah zat pucat berwarna putih yang menutupi kulit janin untuk melindunginya dari cairan ketuban. Detak jantung janin dapat didengar oleh stetoskop. Janin telah mencapai panjang 8 inci atau 20,32 cm dan berat sekitar 12 ons. Minggu 19 Sampai 21 Lanugo sekarang menutupi seluruh tubuh janin. Janin mulai memiliki tampilan bayi yang baru lahir karena kulit menjadi kurang transparan sementara lemak mulai berkembang. Semua komponen mata dikembangkan pada fase ini. Hati dan pankreas bekerja keras untuk berkembang sepenuhnya. Janin telah mencapai sekitar 10-11 inci panjang dan beratnya sekitar 1 - 1 ¼ pound. Minggu 22 Sampai 24 Janin telah mengembangkan siklus tidur dan bangun dan ibu serta memiliki refleks kejut, dan kantung udara di paru-paru telah mulai terbentuk. Otak akan berkembang pesat selama beberapa minggu ke depan. Sistem saraf telah berkembang cukup untuk mengendalikan beberapa fungsi. Janin telah mencapai sekitar 14 inci panjang 35,56 cm dan beratnya sekitar 2 ¼ pound. Alis dan bulu mata tumbuh, dan kuku-kuku kecil mulai tumbuh di jari-jari tangan dan kaki. Kulit janin mengalami banyak perubahan dan mulai menghasilkan vernix pada minggu kedua puluh. #pregnancystages #stagesofpregnancy #kehamilan #hamil #tipskehamilan #parenting #tipsparenting #pengasuhananak

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Feb 15, 2019 at 8:09pm PST

Selain itu, zat gizi ini juga ada banyak di dalam ASI dan digunakan untuk menunjang pertumbuhan bayi.

Adapun makanan dengan protein berkualitas tinggi di antaranya terdapat pada susu, telur, yoghurt, daging tanpa lemak, kacang polong kering, dan kacang-kacangan.

3. Kurangi konsumsi gula dan kafein

Minuman berkafein seperti kopi dan teh memang bisa merangsang semangat dan bikin kita kembali bertenaga.

Akan tetapi, kafein bisa membuat bayi mudah marah dan gelisah.

Baca Juga : Wanita Muda dan Kurus Bisa Jadi Kolesterolnya Tinggi, Ini Buktinya

Ada baiknya untuk menghindari konsumsinya pasca melahirkan.

Namun jika Moms tetap ingin mengonsumsinya, maksimal dua cangkir minuman berkafein dalam sehari.

Selain itu, kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula karena dapat membuat kadar gula darah Moms melonjak.

4. Pilih makanan dengan porsi kecil tapi sering

Jika Moms terbiasa makan tiga kali sehari dalam jumlah besar, ada baiknya untuk mengubah pola tersebut.

Menurut James Sears, seorang dokter anak di Amerika menyatakan sebaiknya pola makan setelah melahirkan berubah menjadi lebih sedikit tetapi lebih sering.

Singkatnya, Moms membagi porsi makan yang tadinya tiga kali sehari menjadi lima kali sehari dengan porsi yang lebih kecil.

Baca Juga : Lahirkan Seorang Bayi, Wanita Ini Ngaku Masih Perawan Hingga Tak Sadar Hamil, Begini Kisahnya yang Buat Heran

Pola ini akan membuat tubuh terus mendapatkan energi dari makanan, sehingga kita tak merasa kelaparan di tengah hari karena jeda waktu makan yang lama.

5. Minum yang banyak

Moms perlu menjaga hidrasi tubuh dengan mengonsumsi cukup air pasca melahirkan.

Karena, dehidrasi akan membuat Moms merasa kelelahan dan mengantuk sepanjang hari.

Baca Juga : Sarwendah Kenakan Baju Kerja Ibu Hamil yang Fashionable dan Nyaman

Meminum banyak air menjadi cara termudah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan energi dan kesegaran sang ibu.

Oleh karena itu, selalu sediakan air putih di dekat kita.

Sehingga jika sewaktu-waktu Moms haus, kita tinggal mengambilnya tanpa ada alasan malas mengambil minum karena letaknya yang jauh.

PROMOTED CONTENT