Nakita.id - Moms, apakah Moms warga Jakarta? Jangan kaget dengan hasil temuan ini.
Warga Jakarta perlu waspada, sebab laman Kompas.com memuat penelitan dari Greenpeace dan IQ AirVisual, memperlihatkan jika Ibu Kota Indonesia ini punya udara paling buruk di Asia Tenggara.
Ya, berdasarkan studi yang dipublikasikan pada Selasa (5/3/2019) lalu, terbukti jika polusi di Jakarta telah membuat udara kota ini semakin tak sehat.
Sepanjang 2018 ratusan udara pada tiap kota di dunia dipantau secara reguler.
Baca Juga : Dianggap Sepele, Kegiatan Ibu Hamil Ini Meningkatkan Risiko Keguguran
Hasilnya, di Asia Tenggara, Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk.
Disusul Hanoi, Ibu Kota Vietnam, sebagai kota nomor dua dengan polusi terburuk di Asia Tenggara.
Seram Moms, ternyata rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman maupun batas sehat yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Penyebabnya ialah emisi kendaraan bermotor di Jakarta yang semakin banyak.
Tentunya hal ini perlu diwaspadai, sebab banyak dampak buruk polusi udara pada tubuh.
Tak hanya batuk-batuk dan masalah pernapasan, polusi yang kian tinggi berbanding lurus dengan meningkatnya risiko keguguran lo, Moms.
Melansir The Guardian, polusi udara sama buruknya dengan asap rokok bagi wanita hamil.
Riset yang dilakukan di Amerika Serikat oleh peneliti dari Universitas Utah membuktikan hal ini.
Meningkatnya polusi udara berupa nitrogen dioksida di penjuru dunia ternyata meningkatkan risiko keguguran bagi ibu hamil hingga 16%.
Hingga Januari 2019, para peneliti menemukan kandungan nitrogen dioksida di udara telah mencapai peningkatan hingga 20 mikrogram per kubik meter.
Tampak jika adanya kaitan erat ketika terjadi keguguran dengan kandungan nitrogen dioksida selama 7 hari sebelum keguguran.
Mekanisme berbahayanya polusi udara pada janin memang belum dipaparkan secara jelas.
Namun para peneliti memberikan hipotesis jika zat-zat dalam udara yang terkontaminasi tersebut menyebabkan stres oksidasi dan inflamasi.
Penelitian lain juga menemukan jika ibu hamil yang kerap terpapar polusi udara di Iran, Itali, Mongolia, dan Amerika Serikat lebih tinggi risikonya mengalami keguguran.
Selama ini polusi udara pun diketahui dapat membahayakan janin.
Risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah ketika bayi lahir dapat meningkat karena paparan polusi udara.
Bahkan polusi udara pun dapat masuk dan menempel pada plasenta.
Anggota penelitian, Matthew Fuller, memberikan saran bagi Moms yang tengah hamil dan menghadapi kota berpolusi.
Baca Juga : Susul Reino Barack, Mbak You Sebut Luna Maya Akan Didekati Pengusaha dengan Masa Lalu Kelam!
Fuller menganjurkan agar Moms mempersiapkan penyaring udara atau air filter di rumah.
Menggunakan penyaring udara setidaknya dapat membuat udara dalam rumah menjadi lebih sehat.
Sebisa mungkin hindari daerah dengan emisi kendaraan bermotor yang tinggi, agar Moms tak banyak menghirup nitrogen dioksida yang mengontaminasi udara.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR