Nakita.id - Ketidaktahuan masyarakat dalam menggunakan air berubah menjadi hal mengerikan.
Tanpa ada yang menduga, ternyata toren yang digunakan menampung air mengadung mayat.
Hal tersebut diketahui setelah ada masalah terkait distribusi atau penyaluran air.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Masyarakat di daerah Palong, Negeri Sembilan, Malaysia geger dengan penemuan mayat di dalam tangki air Pusat Layanan Pelanggan Air Negeri Sembilan (SAINS).
Bahkan, secara tak sadar, masyarakat telah menggunakan air mayat untuk keperluan sehari-hari.
Penemuan mayat ini diawali dari pasokan air yang tak lancar sehingga pihak dari SAINS turun ke lapangan untuk melihat langsung gangguan pada tangki air.
Setelah melakukan pantauan di lapangan, mereka kaget dengan apa yang dilihat.
Kepala Humas SAINS, Norzita Ismail, menyebut penyebab gangguan tersebut ternyata akibat adanya mayat di dalam kolam penampungan air.
Norzita mengatakan, wilayah tersebut sebenarnya terlarang untuk dimasuki dan selalu dalam kondisi terkunci.
Baca Juga : Anaknya Sandang Status Janda dan Kini Sudah Jalin Hubungan dengan Pria Lain, Ibu Gisel:
Inspektur Kepolisian Daerah, Muhd Nur Hishamuddin Hashim mengatakan bahwa timnya menemukan potongan-potongan jenazah dalam tangki, seperti tengkorak, rahang, beberapa bagian tubuh, dan tulang.
Potongan jenazah tersebut pun dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.
Diketahui berdasarkan pemeriksaan, korban diyakini telah meninggal lebih dari 24 jam dan ditemukan pula dompet dan Mykad (kartu identitas Malaysia) di celana korban.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Berhenti Menasihati Anak dengan Hukuman Fisik, Coba Pakai Cara Ini Moms
Muhd Nur Hishamuddin Hashim juga mengatakan temuannya ini cocok dengan laporan tanggal 10 Juli 2018 yang diajukan oleh ayah korban sebagai orang hilang berdasarkan Mykad korban.
"Temuan dari Mykad menemukan bahwa korban dilaporkan hilang pada Juli tahun lalu oleh ayahnya di Bandar Tun Razak, Keratong.
"Karena itu, polisi mendeteksi ahli waris dan memanggil mereka untuk tujuan identifikasi termasuk mengidentifikasi pakaian korban," ujar Inspektur Muhd Nur Hishamuddin.
Baca Juga : Pembunuhan Calon Pendeta Cantik, Pelaku Tetap Bersikeras Meski Korban Beralasan Sedang Haid
Namun, inspektur mengatakan bahwa identitas korban hanya bisa dikonfirmasi setelah laporan post-mortem diperoleh dan identifikasi dibuat.
Sementara itu, SAINS yang diwakilkan oleh Norzita Ismail menjelaskan jika pihaknya akan menangani permasalahan air ini dengan baik.
"SAINS akan membersihkan kembali kolam tersebut sebelum air disalurkan kepada pelanggan," jelas Norzita.
Namun, peristiwa ini sudah kadung membuat pelanggan merasa resah dan mempertanyakan hal ini.
Baca Juga : Belum Satu Bulan Anaknya Lahir, Wanita Ini Melahirkan Lagi! Ternyata Hal Ini yang Terjadi Padanya
Pasalnya, mereka merasa sudah menggunakan air mayat untuk keperluan sehari-hari.
"Seminggu masak pakai air mayat, minum air mayat," keluh seorang netizen.
"Manusia kejam, bunuh orang, lalu beribu orang minum air mayat," timpal netizen lainnya.
"Puas minum dan mandi air mayat," tulis netizen yang lain.
Namun ada pula netizen yang menyebut hal tersebut tak akan berimbas karena sifat alkali air.
"Sifat alkali air dapat melawan mayat tersebut," tulis sang netizen.
Puluhan netizen lainnya juga mengungkapkan kekecewaan atas persoalan ini.
Diketahui pula tangki air tersebut memiliki kapasitas 800.000 galon dan diharapkan akan beroperasi penuh lagi pada 26 Maret 2019.
(Artikel ini sudah tayang di Nova.id dengan judul: Penduduk Tak Sadar Gunakan Air Mayat, Ternyata Korban Telah Dinyatakan Hilang dari Tahun Lalu)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR