Nakita.id – Sepak bola merupakan salah satu olahraga yang populer dan digemari oleh banyak orang di Indonesia.
Tua maupun muda, anak-anak hingga dewasa, laki-laki dan bahkan perempuan menyukai olahraga yang satu ini, walaupun mungkin hanya sekadar menonton.
Apalagi jika tim nasional Indonesia yang bertanding melawan negara lain, seperti Malaysia.
Rasanya semua masyarakat langsung bersatu padu memberikan dukungan, baik dengan menonton langsung, atau melalui layar kaca.
Ditambah lagi, kemenangan timnas U-22 menjadi juara Piala AFF Februari lalu atas Thailand, membuat masyarakat menaruh harapan besar pada timnas Indonesia di kejuaraan lainnya.
Antusiasme serta potensi masyarakat Indonesia yang besar terhadap sepak bola, terutama kalangan anak-anak inilah yang mendorong PT AIA Financial (AIA) untuk menggelar "AIA 100 Talents Go To Phuket".
Acara tersebut digelar dalam rangka merayakan 100 tahun AIA di Asia.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Ajang pencarian bakat ini terbuka untuk anak laki-laki dan perempuan usia 10-12 tahun.
100 talenta terbaik dari program ini akan diberangkatkan ke AIA Elite Football Training Camp di Phuket, Thailand secara bertahap selama bulan Juni hingga Juli 2019.
Nantinya anak-anak tersebut akan dilatih langsung oleh Global Football Development Coach Tottenham Hotspur, Anton Blackwood dan Shaun Harris.
Sebanyak 600 anak mengikuti seleksi yang berlangsung sepanjang hari di Lapangan Panahan, Senayan, Jakarta.
Terbagi atas dua tahap seleksi, di tahap pertama anak-anak diuji keterampilannya dalam mengolah bola dari mulai passing, shooting, hingga kerja sama tim.
Di tahap kedua, anak-anak diuji kemampuannya dalam small sided games lima lawan lima.
"Selama di Phuket nanti, anak-anak akan diajarkan taktik menyerang dan bertahan ala Tottenham Hotspurs, leadership, recovery setelah latihan, dan kepercayaan diri," ujar Anton Blackwood ditemui dalam press conference AIA 100 Talents Go To Phuket.
Ditinjau dari ranah psikologi, menurut Psikolog Anak, Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi, "Olahraga seperti sepakbola ini sangat baik untuk membantu menguatkan otot tubuh, koordinasi motorik kasar dan halus serta meningkatkan daya tahan tubuh anak. Dengan berolahraga, fokus dan keseimbangan anak akan terlatih, serta kepercayaan diri semakin meningkat," ujarnya.
Baca Juga : Julia Perez Meninggal Karena HPV, Moms ini Cara Terbaik untuk Mencegah Penularan Virus HPV
Masih menurut Irma, olahraga sangat identik dengan gerakan.
Pada saat anak masih bayi, sebenarnya anak sudah melakukan olahraga, seperti belajar duduk dan merangkak.
Kemudian biarkan otot anak berkembang sesuai perkembangan tubuhnya.
Jika anak sudah bisa berkomunikasi, orang tua sebaiknya mengembalikkan kepada anak, olahraga apa yang menjadi minatnya.
Sebagai permulaan, Moms bisa mencoba olahraga yang bersifat perseorangan seperti berenang, bersepeda, jogging, gymnastic, atau atletik.
Setelah itu, mulai ajak Si Kecil untuk mengikuti olahraga yang sifatnya kelompok seperti sepakbola, basket, atau voli.
Yang tidak kalah pentingnya, terus berikan pendampingan, dukungan, dan jangan ragu untuk memberikan fasilitas bagi Si Kecil mengembangkan minatnya pada olahraga ya, Moms.
Baca Juga : Bukan HIV, Tak Setia Pada Pasangan Berisiko Terinfeksi Virus Berbahaya ini, Peringatan Buat Pelakor!
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR