Nakita.id - Telah banyak diketahui jika labelling pada Si Kecil dapat memberikan dampak negatif.
Namun, apakah Moms mengetahui kenapa melabeli anak lebih banyak memberikan dampak negatif?
Dijelaskan dalam laman Psychology Today, pelabelan sebenarnya merupakan suatu alat yang digunakan manusia untuk menyelesaikan hal yang sulit dimengerti, tapi perlu kita pahami.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Walau dimaksudkan untuk hal positif, label yang diberikan terutama pada manusia merupakan akar permasalahan sosial yang kerap kita temui.
Para peneliti mulai mempelajari efek kognitif dari pelabelan pada 1930-an, ketika ahli bahasa Benjamin Whorf mengusulkan hipotesis relativitas linguistik.
Menurut hipotesisnya, kata-kata yang kita gunakan untuk menggambarkan apa yang kita lihat bukan hanya kata ganti tanpa makna, mereka benar-benar menentukan apa yang kita lihat.
Mungkin Moms masih ingat ramai pembahasan gaun berwarna putih emas atau hitam biru.
Saat kita menganggap gaun itu berwarna putih emas lalu mendengar orang lain berkata gaun itu berwarna hitam biru, bisa jadi Moms pun melihat warna lainnya.
Baca Juga : Tak Perlu Panik, Siapkan 8 Hal Penting Ini Sebelum Melahirkan
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR