Misalnya dalam perspektif kita, ketika Si Kecil melakukan sesuatu dan terlihat buruk, Moms mungkin akan melontarkan label 'nakal', atau sebutan buruk lainnya.
Padahal belum tentu menurut orang lain atau dalam skala lainnya, Si Kecil benar-benar nakal.
Akan tetapi karena Moms terlanjur memberikan label 'nakal', tiap Si Kecil melakukan hal itu Moms akan menganggapnya nakal, atau pada kejadian lainnya.
Baca Juga : Bisa Cegah Kanker dan Diabetes, Seduhan Kunyit Ternyata Kaya Manfaat!
Semakin sering Moms mengucapkannya, Si Kecil akan ikut memercayai anggapan itu.
Tak hanya Si Kecil, orang lain di sekitarnya pun bisa jadi ikut melabelinya dan semakin kuat menanamkan anggapan identitas buruk tersebut pada Si Kecil.
Akibatnya citra Si Kecil tampak buruk, dan anak yang seharusnya tak nakal justru mengikuti anggapan tersebut.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR