"Ketika (dokter) menemukan saya tidak pernah meminum (obat penghilang rasa sakit), dia memeriksa riwayat medis saya dan menemukan saya tidak pernah meminta obat penghilang rasa sakit," kata Jo Cameron kepada BBC.
Karena para dokter menyadari bahwa apa yang terjadi pada Cameron adalah hal yang aneh, dia kemudian dirujuk ke ahli genetika nyeri di University College London (UCL).
Baca Juga : Terkuak, Wijin Belum Mencintai Gisel, Denny Darko: 'Ada yang Disembunyikan Oleh Wijin'
Para ahli tersebut kemudian meneliti DNA-nya untuk menentukan apa yang membuatnya begitu unik.
Mereka kemudian menemukan adanya dua keanehan dalam susunan genetika Jo Cameron.
Pertama ada perubahan pada gen yang disebut FAAH, yang merupakan pusat pengaturan sensasi rasa sakit, suasana hati dan ingatan.
Baca Juga : Psikolog Bongkar Hubungan Ayu Ting Ting dan Ivan Gunawan Melalui Bahasa Tubuh, Sudah Jadian?
Penemuan kedua lebih mengejutkan lagi para peneliti, kondisi ini dijuluki FAAH-OUT di mana sebagian para peneliti menduga gen itu sebagai 'gen sampah' yang tidak berfungsi.
Kondisi ini dijuluki FAAH-OUT di mana sebagian para peneliti menduga gen itu sebagai 'gen sampah' yang tidak berfungsi.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR