Sekarang mereka memperkirakan bahwa FAAH-OUT ini adalah gen yang mengatur tinggi rendahnya rasa sakit, suasana hati dan ingatan dalam tubuh kita.
Di dalam tubuh Cameron, gen ini bermutasi sehingga pengaturan itu tidak berjalan normal.
Hal inilah yang membuat Cameron tidak merasa sakit walau kulitnya terbakar, atau kalaupun mengalami luka-luka, dia akan sembuh dengan cepat tanpa meninggalkan bekas luka.
Baca Juga : Bukti Cinta Ibu Tak Ada Duanya, 'Lion Mama' Berani Bunuh Pelaku yang Perkosa Anaknya
"Dia melaporkan banyak mengalami luka bakar dan luka lainnya tanpa rasa sakit, sering mencium dagingnya yang terbakar sebelum menyadari adanya luka di badannya dan bahwa luka-luka ini sembuh dengan cepat dengan sedikit atau tanpa meninggalkan bekas luka," kata laporan itu.
"Dia melaporkan pernah memakan cabai Scotch Bonnet dan tidak mengalami rasa tidak nyaman, kecuali sempat merasakan 'sensasi pedas' sesaat di mulutnya," sambungnya.
Baca Juga : Penampilan Memukau Anak Nia Ramadhani Saat Memenangkan 3 Medali Emas dan 1 Perak di Ajang Internasional
"Dia juga mengaku pernah mengalami kehilangan memori yang berlangsung lama ... dia juga melaporkan tidak pernah merasa panik, bahkan dalam situasi berbahaya atau ketakutan, seperti dalam kecelakaan lalu lintas di jalan yang terjadi baru-baru ini," tulis para ahli.
Para peneliti percaya mutasi itu mungkin diturunkan dari ayah Jo Cameron, yang juga jarang meminta obat penghilang nyeri.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR