Nakita.id - Kafein merupakan stimulan yang dapat memberikan energi bagi tubuh.
Di seluruh dunia, kopi dan teh menjadi sumber kafein yang banyak di konsumsi.
Selain memberi energi, kafein juga dapat meningkatkan fokus dan mengurangi migrain.
Selain itu, ada penelitian yang menyatakan bahwa kafein dapat merangsang sistem saraf pusat dan otak yang bisa menghilangkan rasa kantuk.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Akan tetapi untuk beberapa orang, kafein justru memberikan dampak negatif, seperti pada ibu hamil.
Otoritas kesehatan menyarankan agar ibu hamil membatasi asupan kafein selama kehamilan.
Mengapa demikian? Dilansir dari healthline, ibu hamil memetabolisme kafein lebih lambat dari biasanya.
Bahkan dibutuhkan 1.5-3.5 kali lebih lama untuk menghilangkan kafein dalam tubuh.
Kafein juga dapat melintasi plasenta dan dapat memasuki aliran darah bayi, tentu saja hal ini memicu kekhawatiran bahwa itu dapat memengaruhi kesehatan bayi.
Baca Juga : Kafein Bisa Menurunkan Kesuburan Perempuan, Ini 4 Makanan Lain yang Memengaruhi
American College of Obstretricians (ACOG) menyatakan, konsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari tidak meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.
Sebaliknya, jika konsumsi kafein lebih dari 200 mg per hari dapat meningkatkan risiko keguguran.
Efek samping negatif lain dari kafein juga meliputi tekanan darah tinggi, detak jantung teralu cepat, meningkatnya kecemasan, pusing, gelisah, hingga sakit perut.
Baca Juga : Catat! Ini Sederet Tanda Awal Kehamilan yang Jarang Disadari
ACOG merekomendasikan, batas aman untuk konsumsi kafein maksimal 200 mg sehari untuk ibu hamil dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan.
200 mg kafein setara dengan 1-2 cangkir (240-580 ml) kopi atau sekitar 2-4 cangkir (240-960 ml) teh dalam satu hari.
Jadi, ada baiknya Moms mulai membatasi konsumsi kopi dan teh selama kehamilan.
Academy of Nutrition and Dietics juga merekomendasikan agar Moms menghindari minuman energi selama kehamilan.
Mengapa? Karena selain mengandung kafein, minuman berenergi biasanya mengandung banyak pemanis buatan yang tidak memiliki nilai gizi.
Mereka juga mengandung herbal seperti ginseng yang dianggap tidak aman selama kehamilan.
Baca Juga : Minum Air Madu Hangat Tiap Pagi Bikin Langsing dan Cegah Kolesterol, Ini Manfaat Lainnya
Selain itu, menghindari teh herbal tertentu selama kehamilan juga diperlukan.
Karena banyak bahan herbal yang belum terbukti aman.
Seperti teh herbal yang dibuat dari akar sawi putih, akar licorice atau fenugreek.
Teh herbal yang mengandung akar jahe, daun peppermint, daun raspberry merah, salep lemon telah dilaporkan aman.
Akan tetapi ada baiknya jika berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya Moms untuk minum teh herbal selama kehamilan.
Sebagai gantinya, Moms bisa coba pertimbangkan untuk konsumsi minuman bebas kafein seperti air putih atau kopi dan teh yang rendah kafein.
Berikut ulasan jumlah kafein yang dipaparkan oleh healthline untuk referensi minuman selama kehamilan:
Kopi: 60-200 mg per 240 ml
Espresso: 30-50 mg per 30 ml
Pasangan Yerba: 65-130 ml
Minuman berenergi: 50-160 mg per 240 ml
Teh seduh: 20-120 mg per 240 ml
Soda: 30-60 mg per 355 ml
Minuman kakao: 3-32 mg per 240 ml
Susu cokelat: 2-7 mg per 240 ml
Kopi tanpa kafein: 2-4 mg per 240 ml
Baca Juga : Tak Diduga, Ibu Dengan Banyak Anak Justru Hidup Lebih Lama
Ternyata bukan hanya pada minuman saja, kafein juga ada pada obat-obatan dan makanan tertentu.
Seperti anti nyeri, suplemen tubuh, pil penurun berat badan, hingga cokelat hitam.
Pastikan untuk selalu memerhatikan komposisinya ya Moms!
Source | : | healthline |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR