Atas kesadaran tersebut, para ahli di bidangnya menyarakna adanya diet kesuburan atau mengonsumsi makanan yang memang sangat berpengaruh bagi kesuburan pasangan.
Melansir dari wellandgood, Zev Williams, MD, PhD selaku Kepala Divisi Endokrinologi dan Infertilitas Reproduksi dan Associate Professor Obstetric and Gynaecology di Celombia University Medical Center mengatakan bahwa ahli mana pun tak bisa menambahkan sel telur, sehingga yang dilakukan adalah menjaga kualitasnya.
"Kami tidak dapat membalikkan waktu, dan kami tidak dapat menambahkan telur," ujar Zev Williams.
"Namun, kita dapat melakukan perubahan dalam pola makan yang dapat membuat peluang memiliki telur yang sehat dan kehamilan yang sehat menjadi lebih tinggi," tambahnya.
Baca Juga : Ingin Si Kecil Tumbuh Pintar? Ini 10 Makanan Agar Anak Cerdas
Oleh karena itu, para ahli percaya bahwa periode prakonsepsi sama pentingnya dengan kesehatan ibu dan bayi seperti apa yang terjadi di dalam rahim.
Hal tersebut penting dipertimbangkan, karena kesuburan seseorang akan menurun secara menyeluruh, menurut pakar hormon dan anggota Dewan Baik, Alissa Vitti.
Menurutnya, makanan mampu mempengaruhi endokrin (halo, BPA), makanan pro-inflamasi, dan stres.
Williams menyatakan bahwa diet saat sedang program hamil harus menjadi pertimbangan kritis demi kesuburan.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Wellandgood.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR