Nakita.id - Ketika melakukan hubungan intim, wajar jika seorang pria akan mengalami ereksi.
Namun, apa jadinya jika alat kelamin pria mengalami ereksi selama dua hari nons stop, seperti yang dialami oleh laki-laki asal India ini?
Laki-laki (52) yang tak diketahui nama itu pun akhirnya kehilangan sebagian penisnya karena harus diamputasi oleh pihak medis.
Baca Juga : Tak Nikmati 'Malam Pertama', Wanita Ini Malah Digugat Suaminya RP273 Juta Karena Makeup, Kok Bisa?
Menurut British Medical Journal, kasus pria ini menjadi salah satu kasus yang langka.
Menurut medis, pria itu mengalami priapisme, ereksi pada laki-laki yang dialami selama berjam-jam.
Untuk mengatasinya, mulanya pihak medis ceroboh terlalu cepat mengeringkan darah yang keluar dari penis dan meningalkan kateter (selang kecil) di dalam penis pria tersebut.
Baca Juga : Mbah Mijan Ungkap Akhir Perseteruan Kriss Hatta dengan Hilda Vitria dan Billy Syahputra: 'Bahaya'
Namun, setelah kateter tersebut diambil, warna hitam (darah membeku) pada penis malah semakin dalam.
"Tapi tetap saja warna hitam penis kelenjar semakin dalam pada hari berikutnya dan garis demarkasi (pembatas) yang jelas terlihat antara kelenjar hitam dan batang penis." ucap Dr Saqib Mehdi.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | mirror.co.uk,intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR