Baca Juga : Hasil Survei: 50% Moms Kurang Tidur Apalagi Kalau Banyak Anak
Selain baik bagi perkembangan sensor-motorik (kemampuan indra dan gerak), tengkurap juga membuat tidur bayi jadi lebih pulas.
Refleks moro (refleks pada bayi baru lahir yang terlihat seperti gerak terkejut) sering membuat bayi terjaga dan menangis.
Efek refleks kejut yang tak terkontrol itu dapat dikurangi dengan tidur tengkurap.
Alasannya, dada dan tangan bayi bersentuhan dengan permukaan tempat tidurnya sehingga menimbulkan rasa aman.
Manfaat tidur tengkurap lainnya adalah mencegah terjadinya kepala gepeng atau peyang. dr. Eric Gultom, SpA dari bagian perinatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, kepala bayi memang bisa peyang jika tidur dengan satu posisi saja.
“Kepala bayi baru lahir belum menyatu tulang-tulangnya, jaringan-jaringannya belum tumbuh, masih longgar, dan banyak air,” kata dr Eric.
“Hingga, bila ada tekanan pada satu sisi yang signifikan dan terus-menerus, menyebabkan kepalanya jadi peyang,” ia menerangkan.
Tapi begitu tekanan pada satu sisi ini hilang, peyangnya juga hilang karena tengkoraknya masih berkembang dan tumbuh.
Atau, atur agar bayi tidur tengkurap untuk membuat bentuk kepala bayi lebih baik.
Tapi, posisi ini tidak disarankan untuk bayi yang berusia di bawah setahun sebab risiko terjadinya sindrom bayi mendadak meninggal (Sudden infant death syndrome SIDS) akan sangat tinggi.
Boleh saja suka posisi tidur ini asalkan Anda selalu mengawasinya.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Bayu Probo |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR