Akibat mereka tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai pelaku bully, para pelajar ini dapat menolak pesan antibullying di sekolah karena merasa pesan itu bukan untuk mereka.
Pesan antibullying di lingkungan sekolah mungkin masih berjalan, tetapi alih-alih menghentikan tindak kekerasan dalam pergaulan, justru pesan ini bisa jadi pembelaan pelaku bully yang merasa tak bersalah.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Sekali Melekat, Label Akan Sulit Dihilangkan, Ini yang Akan Terjadi Pada Si Kecil Moms
Label bully cenderung lebih melekat pada seseorang, bukan tindakan-tindakan tertentu.
"Bahkan beberapa orang dewasa di sekolah juga memiliki pemahaman yang salah, contohnya kepala sekolah yang menyebutkan jika ada 'satu orang pembully' di sekolahnya," jelas Harger.
Ini memperkuat anggapan label bully lebih cocok disebut untuk mendefinisikan seseorang, bukan tindakannya.
Akhirnya bullying tetap menjadi masalah pelik yang tak kunjung selesai di lingkungan sekolah.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Bisa Merusak Harga Diri Anak, 6 Cara Ini Efektif Hindari Labelling
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Science Daily,Tribun Timur |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR