Nakita.id - Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi anak.
Termasuk masalah pemenuhan gizi, agar Si Kecil mendapatkan nutrisi optimal, Moms pasti berusaha memberikan bahan-bahan makanan terbaik bagi anak.
Akan tetapi seringkali kita terpaku dengan harga, anggapan jika semakin mahal bahan makanan, maka semakin bagus kandungan nutrisinya.
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
Moms tak perlu risau, melengkapi asupan gizi Si Kecil sebenarnya tak selalu harus dengan bahan makanan impor yang mahal.
Dokter Spesialis Anak, dr. Caessar Pronocitro, M.Sc., Sp.A, memberikan penjelasan yang bisa membuat Moms tenang.
"Jadi yang pertama kalau untuk bahan makanan itu tidak selalu mahal. Jadi jangan terpaku ikan itu harus salmon," jelas Dokter Caessar pada Nakita.id, Minggu (28/4/2019).
Ya, contohnya ikan salmon yang dicontohkan Dokter Caessar, memang terkenal memiliki kadar asam lemak baik yang bagus untuk pertumbuhan anak.
Baca Juga : Ibunda Aa Gym Meninggal Dunia, Ghaida Putri Sang Ustaz Ungkap Sosoknya Semasa Hidup
Namun Moms tak perlu terus menerus memberikan ikan salmon yang mahal.
"Sebenarnya dari penelitian, gizi yang dikandung dari ikan lokal, misalnya ikan kembung, ikan lele, bisa menyediakan protein juga yang cukup untuk pertumbuhan anak," lanjut Dokter Caessar.
Bahkan kandungan asam lemak seperti omega-3 juga bisa ditemukan dari ikan lokal, seperti ikan kembung.
Baca Juga : Akan Segera Meminang Irish Bella, Begini Potret Tegang Ammar Zoni Menanti Kehadiran Calon Istri
Contoh lainnya ialah daging, sebagai sumber zat besi yang dikenal paling baik untuk pertumbuhan.
Tak bisa dipungkiri harga daging sapi termasuk mahal, Dokter Caessar pun memberikan alternatif lain yang tak kalah bergizi.
"Kebutuhan zat besi dari daging bisa disubstitusi dari hati. Hati kan, jauh lebih murah, hati ayam boleh, jadi itu bisa memenuhi kebutuhan zat besi juga," Dokter Citro menambahkan.
Makanan fortifikasi, aman kah?
Tak hanya soal bahan makanan murah dan mudah didapat untuk pemenuhan gizi, Moms mungkin memikirkan pula tentang pemberian makanan fortifikasi.
Makanan fortifikasi atau makanan-makanan yang telah mendapat tambahan makro maupun mikronutrien kerap diperdebatkan sehat atau tidaknya.
Baca Juga : Jennifer Dunn Segera Gelar Pesta Pernikahan dengan Ayahnya, Shafa Harris Geram Cibir Calon Ibu Tiri
Memberikan makanan fortifikasi ternyata aman lo, Moms, demikian Dokter Caessar menjelaskan.
Jangan khawatir kandungan pengawet berlebihan, Dokter Caessar menjelaskan jika makanan fortifikasi punya standar internasional.
"Makanan fortifikasi atau makanan bayi itu sudah ada standarnya secara internasional. Jadi kalau sudah lulus uji BPOM, jangan khawatir, itu pasti aman," jelasnya.
Asal Moms memerhatikan label lulus uji BPOM dan memberikannya sesuai anjuran usia yang tertera, Dokter Caessar menambahkan, makanan fortifikasi boleh diberikan pada Si Kecil.
Maka pemberian aneka bahan makanan, baik makanan substitusi maupun makanan fortifikasi, bisa Moms lakukan untuk pemenuhan gizi Si Kecil.
Tentunya seperti penjelasan Dokter Caessar, harus sesuai dengan kelompok usianya.
Baca Juga : Hindari Meniup Makanan Sebelum Diberikan ke Bayi, Karena Bayi Bisa Berisiko Terkena Bakteri Ini!
Dokter Caessar juga mengingatkan untuk berkonsultasi dahulu pada sumber yang terpercaya saat merasa tak yakin memberikan bahan makanan tertentu pada anak.
Misalnya pada dokter atau ahli gizi, dan jangan berpatokan pada sumber-sumber yang diragukan kredibilitasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR