Melansir dari laman parenting.firstcry.com, ketika seorang wanita hamil mengalami kemarahan, hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan biologis dan fisiologis seperti peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
TIdak hanya itu, kadar hormon seperti epinefrin dan adrenalin juga otomatis akan meningkat dan berakibat pada penyempitan pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah ini nantinya akan berdampak pada kurangnya suplai oksigen dan darah ke janin yang terbukti berbahaya bagi pertumbuhan bayi.
Menurut beberapa penelitian, kemarahan yang berkepanjangan atau ekstrem selama kehamilan dapat menyebabkan kesulitan pada bayi yang belum lahir serta menyebabkan komplikasi tertentu selama kehamilan, dan bahkan persalinan, seperti:
- Anak lahir dengan berat badan rendah
- Anak lahir prematur
- Bayi menjadi lebih rentan terhadap iritabilitas dan depresi
- Peluang anak menjadi hiperaktif lebih tinggi
- Kemampuan kognitif terbatas
Baca Juga : Hamil Tua, Istri Chef Arnold Ditanya Kapan Keguguran, Seberapa Besar Risiko Keguguran Saat Hamil Tua?
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Grid.id,parenting.firstcry.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR