Tapi di daerah kumuh tersebut, pagpag merupakan makanan olahan daging yang diambil dari tempat pembuangan sampah, lalu dimasak kembali, dan disajikan seperti makanan baru.
Sejak lama, Pagpag telah menjadi makanan pokok warga yang tinggal di pemukiman kumuh Filipina, namun dalam beberapa tahun terakhir ini Pagpag justru menjelma menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Pemulung yang sebelumnya hanya tertarik pada logam dan plastik, sekarang fokus untuk mencari makanan sisa dan kadaluarsa.
Baca Juga: Santetnya Tak Ampuh, Wanita Ini Jadi Otak Pembunuhan Suaminya Dibantu oleh Sang Selingkuhan
Daging yang diambil biasanya berasal dari restoran makanan cepat saji dan supermarket.
Perjuangan para pemulung juga tidak main-main loh, Moms.
Demi mendapatkan daging sisa tersebut, para pemulung harus rela bersaing dengan kucing liar dan tikus untuk mendapatkanya dari tempat pembuangan akhir.
Sekantong daging pagpag biasanya dijual oleh pemulung seharga 20 peso atau sekitar Rp5300 kepada pemilik warung di pemukiman tersebut.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR