Perlu diingat, antraks tidak menular seperti flu, berarti sangat langka adanya kasus penularan antraks dari sesama manusia.
Gejala antraks sendiri berbeda-beda, tergantung infeksi terjadi di bagian tubuh mana.
Jika terjadi pada kulit, gejalanya ialah timbul benjolan-benjolan yang mungkin terasa gatal, dan terjadi pembengkakan yang dapat terasa sakit.
Muncul pula luka dengan pusat berwarna hitam yang tak terasa sakit, biasanya timbul di sekitar wajah, leher, lengan, atau tangan.
Sedangkan jika bakteri menyerang organ pernapasan atau biasa disebut antraks inhalasi, gejala yang timbul antara lain demam menggigil, kesulitan bernapas, batuk, sakit kepala, mual muntah, keringat berlebih, dan kelelahan luar biasa.
Antraks pada pencernaan memiliki gejala hampir mirip dengan antraks inhalasi, gejalanya ialah demam, bengkak di kelenjar leher, sakit tenggorokan, muntah, sulit menelan, diare disertai darah, dan perut yang membengkak.
Jika menemukan gejala-gejala tersebut, baiknya segera ke rumah sakit atau dokter terdekat ya, Moms.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | cdc.gov,Kompas.com,Nakita.id |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR