Sementara, rahangnya hanya bisa membuka beberapa milimeter saja.
Dia juga sangat rapuh, karena pasien dengan FOP hidup dalam ketakutan mengetahui cedera ringan dapat memicu percepatan pertumbuhan tulang.
Pada usia lima tahun, para dokter mendiagnosis kondisi tersebut secara kebetulan ketika mereka menyadari bahwa jari kaki Henrotay lebih pendek daripada jari kaki lainnya, dan itu merupakan petanda.
Baca Juga: Pegawai Freeport Tarawih di Masjid Perut Bumi, Warganet: 'Gimana Cara Napasnya?'
“Bahu dan leher saya juga terkunci, hal itu menghalangi saya menyisir rambut atau mengemudi."
"Dan pinggul saya juga terkunci sehingga saya berjalan dengan pincang atau menggunakan alat bantu mobilitas lain hanya saja saya tidak bisa berjalan sejauh itu.”
“FOP menyebabkan banyak rasa sakit. Saya tidak pernah tahu bagaimana menjawab pertanyaan "pada skala satu sampai sepuluh, apa rasa sakit Anda?".
"Karena saya hidup setiap hari dan setiap saat dalam kesakitan."
"Saya beruntung memiliki toleransi yang sangat tinggi terhadap rasa sakit.”
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR