Nakita.id - Akhir-akhir ini semakin sering kita mendengar kabar tak mengenakkan tentang kanker yang menyerang beberapa sosok terkenal.
Kita semua mesti waspada terhadap penyakit mematikan ini, termasuk Moms yang sedang menjalani diet.
Laman Forbes memuat jika salah satu jenis diet yang cukup popular justru bisa memicu pertumbuhan sel kanker lebih cepat.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Terlepas dari popularitas diet kaya protein seperti Atkins dan Paleo, penelitian baru menunjukkan lebih baik Moms memilih cara diet lain.
Dalam studi baru, orang-orang berusia paruh baya yang makan diet protein tinggi memiliki peningkatan risiko kematian akibat kanker dibandingkan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit protein.
Protein yang dimaksud ialah protein hewani, misalnya daging, susu, dan sebagainya.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat, melibatkan lebih dari 6.300 orang dewasa di atas usia 50, untuk melihat efek konsumsi protein pada kesehatan.
Baca Juga: Murah dan Banyak Digemari, Makanan Ini Ternyata Miliki Kandungan Penyebab Kanker Paling Tinggi
Diet tinggi protein didefinisikan sebagai 20 persen dari kalori harian seseorang yang berasal dari protein, diet protein sedang terdiri dari 10 – 19 persen kalori dari protein, dan diet rendah protein terdiri dari kurang dari 10 persen protein.
Hasilnya cukup menarik, orang-orang dari usia 50-65 dengan diet protein tinggi memiliki risiko empat kali lebih besar meninggal karena kanker, setara dengan merokok, kata para peneliti.
Baca Juga: Selain Jus Kemasan, Beberapa Makanan Ini Tingkatkan Risiko Diabetes Pada Si Kecil
Bahkan mereka yang makan diet protein sedang tiga kali lebih mungkin meninggal akibat kanker.
Dan orang yang makan diet tinggi protein memiliki risiko umur lebih pendek karena sebab apa pun, termasuk tiga kali lebih mungkin meninggal akibat diabetes.
Namun jika ditelusuri sumber proteinnya, risiko kematian menurun drastis jika protein hewani dieliminasi dan digantikan protein nabati.
Keterkaitan protein dengan kanker ternyata berakar dari hormon, di mana jumlah protein yang kita konsumsi sehari-hari memengaruhi hormon pertumbuhan IGF-I.
Hormon ini tak hanya memicu pertumbuhan sel sehat, tetapi juga menyebabkan sel kanker ikut bertumbuh.
Temuan ini baiknya dijadikan pemikiran, tetapi peneliti dari University of Southern California, Amerika Serikat, Valter Longo, memberikan peringatan bukan berarti Moms sebaiknya menghindari protein hewani secara ekstrem.
“Anda bisa mengalami malnutrisi,” terang Longo.
Menurut Longo, sebenarnya semua orang telah memiliki sel kanker atau sel pra-kanker dalam tubuhnya.
Baca Juga: Ingin Kuku Moms Tetap Sehat? Yuk Ketahui Do's dan Dont's dalam Merawat Kuku
Apa yang jadi permasalahan ialah apakah sel itu akan tumbuh atau tidak, dan hal ini ditentukan oleh jumlah protein yang kita konsumsi.
WHO sendiri telah memberikan panduan sehat konsumsi protein perharinya, yakni tak lebih dari 0,36 gram per 0,45 kg berat tubuh per harinya.
Berarti jika Moms memiliki bobot tubuh 50 kg, maka konsumsi protein per hari dianjurkan tidak lebih dari 40 gram per hari.
Setidaknya memerhatikan konsumsi protein saat mencapai usia paruh baya bisa mengurangi risiko kanker, tetapi lebih bijak jika kita mulai menyeimbangkannya dengan konsumsi protein nabati mulai sekarang.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR