Nakita.id - Mengasuh Si Kecil memang bukan hal mudah, pastinya butuh kesabaran dan penuh pengertian.
Tidak sedikit juga bukan Moms yang mengajarkan Si Kecil untuk mengingat barang miliknya sedari kecil.
Memiliki Si Kecil yang tanggap dan bertanggung jawab atas barangnya pasti menjadi keinginan semua Moms.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Tapi apa yang akan Moms lakukan kalau Si Kecil lupa membawa barangnya ke sekolah?
Atau jika Si Kecil ketinggalan barang di sekolah. Apakah Moms akan marah?
Jangan sampai Moms seperti ibu yang satu ini ya.
Hanya karena anaknya ketinggalan tas sekolah ia melakukan hal di luar akal sehat.
Melansir dari The Star, seorang anak perempuan berusia 8 tahun dari Filipina tidak dapat bersekolah selama beberapa hari.
Hal ini terkait ulah ibunya yang menghukum anaknya dengan memaksa berlutut di atas bara api.
Ternyata anak perempuan ini mendapatkan hukuman dari ibunya karena kesalahan persepsi.
Pada hari itu anak-anak dipulangkan lebih awal oleh guru mereka sehingga mereka dapar merayakan liburan dengan menikmati hujan.
Setelah dipulangkan lebih awal ia meninggalkan tasnya di ruang kelas dan berencana mengambilnya setelah bermain.
Ia asyik bermain sehingga lupa tasnya masih disana, saat kembali ruangan sudah dikunci oleh petugas.
Akhirnya gadis itu memutuskan untuk kembali ke rumah tanpa membawa tas sekolahnya.
Sang ibu yang mendengar ceritanya tidak percaya malah mengira anaknya ini bolos kelas.
Ia menyuruh anaknya kembali ke sekolah untuk mengambil tasnya, untung jarak sekolah ke rumah dekat sekali.
Gadis itu melakukannya dan tetap saja pintu itu masih terkunci.
Baca Juga: Bergelimang Harta, Annisa Pohan Lakukan Hal Tak Terduga Ini Saat Orderannya Ditolak Driver Ojol
Pulang ke rumah masih tanpa tas sang ibu murka dan langsung memukuli anak perempuannya itu dengan benda keras.
Tidak puas hanya memukulinya saja sang ibu mengambil kayu bakar dari dapur tempat ia sedang memasak.
Setelah itu gadis tersebut dipaksa untuk berlutut di atas kayu yang masih memiliki bara api hidup.
Karena kejadian itu, ia tidak bisa pergi ke sekolah karena lututnya melepuh dan kakinya sulit digerakkan.
Gurunya khawatir atas ketidakhadiran gadis itu sehingga memutuskan untuk mengunjungi rumah siswinya ini.
Betapa kagetnya ia melihat siswinya sedang kesakitan dengan lutut yang terbakar parah.
Guru itu kemudian segera menghubungi Dewan Barangay yang merupakan badan legislatif di kota itu dan melaporkan ke polisi kondisi siswinya.
Baca Juga: Sedang Asyik Bersihkan Senapan, Pria Ini Meregang Nyawa karena Tak Sengaja Lakukan Hal Sepele
Wakil Walikota Tukuran Delfina Cortina mengatakan bahwa ibu yang dilaporkan memiliki kebiasaan memukuli anak harus menghadap Dewan Barangay.
Disana orangtua akan dipaksa untuk menandatangani dokumen yang menjanjikan untuk berhenti menyiksa anak.
Gadis itu sekarang dilindungi sementara oleh kakek neneknya untuk pengobatan.
Keempat saudara kandungnya, di sisi lain, masih bersama orangtua mereka.
Kakeknya memperingatkan orangtua anak bahwa mereka sedang diawasi oleh pihak berwenang setempat.
Mereka berharap, agar terus memerhatikan peringatan itu, karena seharusnya ada tindakan resmi dalam kasus ini.
Cara mendisiplinkan anak seperti ini cukup ekstrem ya, jangan sampai meninggalkan trauma pada Si Kecil ya Moms!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | worldofbuzz.com,The Star |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR