Nakita.id - Ada banyak makanan eksotis di penjuru dunia.
Moms mungkin pernah dengar di China, serangga berbahaya seperti kalajengking bahkan dijajakan sebagai camilan pinggir jalan.
Atau telur itik berisi embrio yang sudah berkembang, telur balut, yang popular di beberapa negara Asia Tenggara.
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Beragamnya khazanah kuliner di Asia memang bukan rahasia lagi.
Terkenal dengan aneka makanan lezat, Jepang pun punya aneka makanan eksotis yang mungkin menimbulkan ngeri hanya dengan membayangkan mengonsumsinya.
Tak main-main, hewan yang terkenal memiliki racun mematikan saja bisa jadi hidangan eksotis yang disajikan di meja makan.
Tak lain hidangan itu ialah ikan fugu, atau lebih dikenal dengan nama ikan buntal di Indonesia.
Baca Juga: Sempat Tak Merasa Bersalah, Galih Ginanjar Akui Ingin Mempermalukan Fairuz di Video 'Ikan Asin'
Melansir Livescience, organ hati dari ikan buntal dianggap sebagai hidangan yang cukup popular di Negeri Sakura.
Namun memakannya berisiko, karena hati ikan buntal mengandung konsentrasi tinggi racun mematikan yang dikenal sebagai tetrodotoxin (TTX), yang menyebabkan kelumpuhan jika tertelan.
TTX 1.200 kali lebih beracun daripada sianida, bahkan kurang dari 1 sendok teh bisa membunuh seseorang.
Ketika seseorang keracunan TTX, biasanya ia mengalami sensasi kesemutan, mati rasa, pusing dan mual, hingga kelemahan otot, kesulitan bernapas, kelumpuhan, bahkan kematian.
Karena tidak ada penangkal TTX, dokter sering memasangkan ventilator pada pasien untuk membantu mereka bernafas sampai tubuh mengeluarkan racun.
Akan tetapi seorang pria asal Florida, Amerika Serikat, sampai membuat dokter terheran-heran karena kasusnya.
Diketahui mengonsumsi ikan buntal, pria berusia 43 tahun ini dilarikan ke rumah sakit.
Namun tak hanya ikan buntal, beberapa hari terakhir pria itu juga mengonsumsi kokain dan makanan kaleng, menyebabkan komplikasi pada kasusnya.
Pria itu menderita tekanan darah tinggi, kemungkinan karena penggunaan kokain, dan penyakit ginjal kronis, kata para dokter.
Ketika dia datang ke UGD, pria itu dalam kondisi yang sangat buruk.
Ia muntah-muntah, lemah dan kesulitan berbicara, pria itu mengatakan bahwa dia menderita sakit perut, nyeri seolah dadanya terbelah, dan mati rasa.
Petugas kesehatan segera memberi obat kepada pria itu untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
Ia pun diintubasi agar bisa bernapas jika TTX melumpuhkan otot-otot pernapasannya.
Konsumsi makanan kaleng juga dicurigai menimbulkan botulisme, atau kondisi keracunan botulinum yang menyebabkan kekakuan otot.
Oleh karena itu pria nekat tersebut diberikan antitoksin botulinum.
Seiring waktu memang masalah pernapasannya dapat terselesaikan, tetapi saat masih dalam masa perawatan, diketahui jika ginjalnya tak dapat pulih.
Kehilangan fungsi ginjalnya, pria itu pun mesti menjalani dialisis agar bisa bertahan hidup.
Ini jadi pelajaran buat kita juga Moms, jangan asal konsumsi makanan, ya!
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR