Nakita.id - Kabar menghebohkan terjadi di kawasan Cantel Kulon, Kecamatan Sragen, Jawa Tengah.
Seorang kakek tua ditemukan mengamen sambil membawa tas lusuh.
Walau tergolong pemandangan yang mungkin kerap ditemui, sang kakek tersebut membawa hal mengejutkan.
cuaBaca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Fakta ini diketahui usai kakek itu diciduk oleh Satpol PP dan dibawa ke Rumah Singgah.
Melansir Kompas.com, kakek tersebut ternyata membawa uang Rp12 juta dalam tas lusuhnya.
Tak hanya itu, sang kakek juga membawa selembar deposito dengan nilai puluhan juta.
Kabar ini pun beredar luas dan membuat heboh.
Terungkap sosok sebenarnya sang kakek yang membawa harta bernilai puluhan juta saat sedang mengamen ini.
Sang kakek diketahui berusia 74, dengan nama asli Cipto Wiyono Sukijo, alias Mbah Cipto.
Ketika di tengah perjalanan tepatnya di kawasan Cantel Kulon, Kecamatan Sragen melihat pengaman berusia lanjut itu sedang mengamen sambil membawa tas.
Mereka menghampiri dan mengamankan Mbah Cipto ke rumah singgah Dinas Sosial.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Sedang tas milik Mbah Cipto dititipkan di rumah singgah, petugas Dinsos tidak berani membuka sehingga meminta petugas Satpol PP untuk menyaksikannya.
Mereka dibuat terkejut setelah tas milik Mbah Cipto tersebut dibuka ternyata berisi uang senilai Rp 12 juta dan selembar deposito atas nama istri Mbah Cipto senilai Rp 25 juta.
Uang dan deposito tersebut ternyata sudah dikumpulkan Mbah Cipto dari tahun 2003.
Mbah Cipto menolak uangnya disimpan oleh istrinya, ia pun nekat membawa semua uang itu dalam tasnya.
Ternyata Mbah Cipto memang cukup sulit dinasehati oleh keluarganya.
Ia bersikeras mencari uang sendiri dengan cara mengamen, sampai Mbah Cipto diamankan oleh Satpol PP.
Menurut Kasi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinsos Sragen, Ine Marliah, Mbah Cipto sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta.
"Karena kondisi kejiwaannya sedang labil Mbah Cipto kita bawa ke RSJD Surakarta," ujarnya.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Namun setelah beberapa hari dirawat, Mbah Cipto pun diperbolehkan pulang untuk berkumpul dengan keluarganya kembali.
"Mbah Cipto saya ambil dari RSJD Surakarta kemarin (Rabu) pukul 16.00 WIB. Sampai di rumah singgah pukul 18.00 WIB atau Maghrib."
"Di perjalanan Mbah Cipto hanya berbaring terus mungkin karena pengaruh obat atau kondisinya yang sudah sepuh (tua)," terang Ine.
Mbah Cipto telah diserahkan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Sragen kepada keluarga untuk dibawa pulang ke kediamannya di Dusun Sundoasri, Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (4/9/2019).
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR