Nakita.id - Moms, sebelum merencanakan kehamilan tentu banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Selain mental, Moms dan Dads juga perlu membuat daftar sangat detail mengenai rencana keuangan.
Tapi tahukah Moms, selain itu ada beberapa pertimbangan lainnya lo yang Moms ketahui, diantaranya:
1. Tidak mengonsumsi alkohol dan merokok
Jika hendak merencanakan kehamilan, kebiasaan pertama yang harus diubah adalah menghindari minuman alkohol dan merokok.
Merokok bisa menjadi faktor susah hamil.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Menurut American Society for Reproductive Medicine, "Berbagai studi menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan ketidaksuburan."
Sementara untuk dampak alkohol, riset telah menunjukkan bahwa minuman keras dapat menyebabkan cacat janin.
2. Berat badan naik atau turun drastis
Jika ingin merencanakan kehamilan, penting juga untuk memerhatikan kesehatan tubuh, salah satunya dengan mengawasi berat badan.
Hitung indeks massa tubuh (BMI) terlebih dahulu.
Bila BMI rendah (18,5 atau kurang) atau sangat tinggi (di atas 30) dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, bila sangat kurus bisa membuat berhenti berovulasi sama sekali.
Obesitas juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti gestational diabetes, preeklamsia, cacat lahir dan lahir sesar.
Apabila berat badan Moms terlalu berlebih atau terlalu kurus, bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan berat badan sehat.
Ubah pola makan sehat dan teratur untuk mendapatkan nutrisi cukup, berolahraga dan banyak minum air putih.
Penambahan atau kehilangan berat badan yang sedikit sebenarnya sudah cukup membuat tubuh siap untuk 'menampung' bayi, asalkan dilakukan dengan cara sehat.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
3. Setiap wanita itu berbeda
Pengalaman kehamilan setiap perempuan pastilah tidak sama.
Jangan menganggap bahwa beberapa tanda-tanda yang serupa dengan kehamilan teman dekat menandakan sepenuhnya dari proses kehamilan hingga kelahiran juga akan sama.
Penting untuk memahami hal ini, karena kehamilan pun belum tentu bisa langsung terjadi saat pertama kali berhubungan intim.
Kehamilan dapat terjadi setelah 10 bulan mencoba berhubungan, atau bahkan sebulan setelah berhubungan.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
4. Tiga puluh lima (35) bukanlah angka ajaib
Banyak wanita menganggap bahwa usia 35 adalah di mana masa kesuburan wanita menurun drastis.
Kenyataannya, kesuburan menurun pada kemiringan yang stabil di awal 30an, namun kesuburannya jadi menurun lebih tajam lagi sekitar usia 38 tahun.
Kehamilan di umur 35 sebenarnya berkaitan dengan risiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom, seperti down syndrome, yang menjadi lebih tinggi jika hamil di usia ini.
Meskipun akan lebih baik jika kehamilan terjadi sebelum usia 30an, tetapi peraturan ini juga tidak berlaku secara sama untuk semua wanita.
5. Menjadi tidak subur bukan berarti tak bisa memiliki bayi
Istilah "tidak subur" itu kejam, dan bisa benar-benar 'menusuk'.
Tapi bukan berarti memiliki arti yang kejam pula.
Beberapa pasangan diberi label "tidak subur" jika mereka tidak hamil setelah setahun melakukan hubungan intim secara teratur.
Namun, para ahli mengatakan bahwa sangat penting untuk mengingat bahwa istilah "tidak subur" hanyalah sebuah definisi, bukan berarti tidak akan bisa hamil.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR