American College of Obstetricians dan Gynecologists pun juga setuju, mereka mengatakan bahwa manfaat kantong udara lebih besar daripada resikonya terhadap wanita hamil dan bayinya.
Dalam kebanyakan kasus, bahaya terbesar adalah dari benda apa pun yang bertabrakan dengan mobil Moms.
Misalnya, mobil lain atau pohon.
Baca Juga: Moms, 5 Bahan Herbal Ini Bisa Tingkatkan Daya Ingat Anak Loh
Tetap saja, paling aman untuk tidak bersandar pada kompartemen penyimpanan kantong udara samping, jika kantong itu tiba-tiba terbuka.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi kecelakaan?
Jika Moms mengalami kecelakaan, entah itu kecelakaan ringan sekalipun, segera hubungi dokter.
Dokter mungkin akan merekomendasikan Moms dan memeriksakan detak jantung bayi (disebut pemantauan janin) untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terjadi pada Moms atau Si Kecil yang ada di perut.
Jika Moms hamil 24 minggu atau lebih, Moms dan Si Kecil mungkin perlu dipantau selama beberapa waktu, sehingga dokter dapat mengawasi komplikasi dan tanda-tanda persalinan prematur.
Bahkan jika Moms tidak merasa terluka terlalu parah.
Sebagai contoh, mungkin Moms bisa saja mengalami solusio plasenta.
Solusio plasenta adalah suatu keadaan ketika plasenta sebagian atau seluruhnya terpisah dari rahim sebelum bayi lahir tanpa Moms menyadarinya.
Solusio plasenta dapat menyebabkan kelahiran prematur pada bayi dan membahayakan hidup Moms jika mengalami pendarahan yang berlebihan.
Oleh sebab itu kenapa ibu hamil sangat beresiko ketika sedang mengendarai mobil sendirian.
Ingat, Moms ada buah hati yang berada di perut Moms.
Lakukan apapun yang dapat mencegah terjadi hal-hal tak diinginkan selama hamil.
Source | : | babycenter.com |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR