2. Batasi penggunaan ponsel atau komputer
Sekarang ini kebanyakan anak lebih suka berdiam diri di rumah dengan ponsel atau komputer mereka dibanding bermain di luar bersama teman-temannya.
Anak mungkin mengatakan bahwa bermain video game berjam-jam membuatnya bahagia.
Tetapi terlalu banyak menggunakan ponsel atau komputer itu buruk untuk kesehatan psikologis dan mata anak, lho Moms.
Baca Juga: Warga Jepara Temukan Jasad Bayi Berbalut Rok Seragam SMA di Sekitar Sungai, Duh Ternyata Pelakunya..
Penelitian di tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal Emotion menemukan bahwa remaja yang menghabiskan lebih sedikit waktu pada perangkat digital mereka dan lebih banyak waktu untuk kegiatan non-layar, seperti olahraga, pekerjaan rumah, layanan keagamaan, dan kegiatan pribadi lainnya lebih bahagia.
Maka, tetapkan batasan bermain gadget atau komputer pada anak.
Jangan melarang sepenuhnya, tetapi batasi saja aksesnya, misalnya berapa jam sehari, atau beritahu anak untuk tidak bermain gadget melakukan kegiatan keluarga, mengendarai mobil, atau ketika dia bermain di luar.
3. Melatihnya bersyukur
Ajarkan anak untuk selalu bersyukur pada apa yang ia miliki.
Latih ia untuk mengucap "terima kasih" saat menndapat bantuan atau menerima sesuatu dari orang lain ddan dari Tuhan.
Baca Juga: Berikan Kejutan Romantis untuk Glenn Fredly di Atas Panggung, Perut Buncit Mutia Ayu Jadi Sorotan
Dengan selalu bersyukur akan membuat anak lebih bahagia.
Perlu diingat ya, Moms jangan melatihnya dengan cara memaksa.
Berikan pemahaman tentang bersyukur dan berikan contoh nyata padanya, maka anak akan meniru kebiasaan positif ini.
Sebuah studi tahun 2012 tentang rasa terima kasih menemukan bahwa orang yang bersyukur menikmati hubungan yang lebih baik dan itu bisa menjadi kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia.
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR