Ketika Si Kecil mencapai usia remaja (usia di mana mereka mulai mengembangkan identitas yang terpisah dari orangtua mereka), Si Kecil rentan terhadap disiplin yang keras.
Studi ini menemukan bahwa anak-anak dalam kelompok usia ini yang mengalami disiplin verbal yang keras lebih cenderung menunjukkan perilaku agresif dan kekerasan.
Terlepas dari konsekuensi teriakan, hampir setiap orangtua kadang-kadang berteriak.
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2003 di Journal of Marriage and Family menemukan bahwa 90% orangtua mengatakan mereka berteriak.
Dari keluarga dengan anak-anak di atas usia 7 tahun, hampir 100 persen peserta mengakui berteriak pada anak-anak mereka.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Sebelum Ucapkan
Kenapa berteriak tidak mempan?
Berteriak tidak hanya membahayakan buat Si Kecil tapi juga bukan strategi disiplin yang efektif.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Very Well Family |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR