Nakita.id - Tak banyak yang tahu adanya bibit buah parijoto, tanaman yang kaya akan manfaat.
Bibit buah parijoto ini dikabarkan mudah ditemui di wilayah Jawa Tengah, Moms.
Terutama bibit buah parijoto ini mudah ditemui di kawasan Kudus.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Medinilla Speciosa L. ini juga kerap disebut anggur Asia.
Baca Juga: Sulit Punya Anak? Cobalah Konsumsi Buah Parijoto Warisan Sunan Muria Ini
Mengutip dari Intisari, nama Medinilla diambil untuk memberi penghormatan kepada José de Medinilla, gubernur Mauritius (saat itu dikenal sebagai Kepulauan Marianne) pada tahun 1820.
Tumbuhan semak ini memiliki batang bercabang kayu dan daun hijau bersisik serta tumbuh secara alami di daerah Kalimantan, Jawa, dan Filipina.
Di Jawa, tanaman ini banyak dijumpai di antaranya di wilayah Gunung Muria (Jawa Tengah), Gunung Andong (Magelang), dan beberapa gunung lainnya.
Tanaman parijoto lebih suka daerah teduh dan lembab, sehingga biasa tumbuh di ketinggian 500-1.000 meter di atas permukaan laut.
Meski banyak tumbuh liar, tanaman ini juga bisa dibudidayakan di pekarangan, pot, maupun dijadikan tanaman hias di dalam ruangan.
Tanaman ini juga ternyata bisa tetap tumbuh subur meski di dataran rendah, Moms.
Bahkan di daerah yang panas dan kering sekalipun.
Mengutip dari Tribun Jogja, Kepala Kelompok Pelestari Parijoto, Paryadi mengatakan ada beberapa cara agar Parijoto tetap mampu tumbuh di dataran rendah. Terutama di taman rumah sendiri.
Baca Juga: Ini Sederet Manfaat Buah Parijoto untuk Ibu Hamil, Salah Satunya Bikin Anak Ganteng atau Cantik
Priyadi memberikan tips dan trik untuk bisa menanam sendiri buah parijoto ini di rumah.
"Parijoto ini kan salah satu tanaman yang tidak tahan dengan panas yang ekstrem. Jadi proses penanamannya bisa dilakukan di tempat teduh seperti teras rumah," kata Paryadi saat ditemui pada Minggu (28/07/2019) di Moyudan, Sleman, seperti dikutip dari Tribun Jogja.
Bukan hanya di teras, Parijoto tetap bisa tumbuh di taman.
Akan tetapi harus ditanam di bawah naungan tanaman lain seperti pohon berukuran sedang. Seperti di bawah pohon pisang.
Sebagai media tanamnya, Paryadi menyarankan bahan sekam, tanah dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1.
Karena merupakan buah yang suka kelembaban, Parijoto pun harus rutin disiram kurang lebih 2 hari sekali untuk menjaga kelembabannya.
Baca Juga: Terlampau Tajir, Nia Ramadhani Tak Tahu Cara Kupas Buah Salak, Ardi Bakrie: 'Kacau'
"Jika cuaca sedang panas dan kering, penyiraman dilakukan lebih sering. Kalau di tempat saya menggunakan sistem pengembunan," jelasnya.
Menurut Paryadi, proses pertumbuhan Parijoto berlangsung selama 7 bulan.
Sementara buahnya yang berbentuk seperti anggur kecil akan muncul pada bulan keempat.
Buah Parijoto yang rasanya asam-manis-segar sendiri sudah dikenal cukup lama sebagai buah yang baik untuk kesehatan, terutama bagi ibu hamil.
"Buahnya bisa dipanen berkali-kali dalam satu tahun dan bisa diolah," kata Paryadi.
Buah parijoto dikenal akan berbagai manfaatnya, Moms.
Terutama untuk meningkatkan kesuburan hormonal pada perempuan.
Juga untuk menjaga fisik bayi dalam kandungan.
Baca Juga: Penuhi Gizi Saat Hamil 3 Bulan, Ini Daftar Buah Sehat yang Baik di Konsumsi di Trimester Pertama
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Intisari,Tribun Jogja |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR