Demi mencapai program prioritas tersebut, salah satunya dilakukan dengan mengandalkan para Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan Fasilitator Daerah yang bergerak melakukan pencegahan kekerasan dan respon cepat di tingkat desa/kelurahan.
PATBM yang diinisiasi sejak 2016 di 136 desa model menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak dan perlindungan bagi anak-anak kita di seluruh Indonesia.
“Fasilitator Daerah dan Aktivis Desa/Kelurahan PATBM adalah garda depan dalam melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap kasus-kasus kekerasan dan perlindungan terhadap anak yang ada di lingkungan sekitarnya." tegas Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam Acara Puncak Jambore Nasional Kader Masyarakat Indonesia Bersama Lindungi Anak (KAMI BERLIAN) di Jakarta
Baca Juga: Sempat Alami KDRT dan Bawa Anak Kabur, Suami Karen 'Idol' Ditemukan di Apartemen Marshanda,
Menurutnya, Kemen PPPA butuh andil dan peran Fasilitator Daerah dan Aktivis PATBM dalam mewujudkan lima program prioritas dan menekan angka kekerasan terhadap anak dengan prevalensi yang cukup tinggi.
Pasalnya berdasarkan Survey Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja, 2018, 2 dari 3 anak-anak dan remaja laki-laki maupun perempuan usia 13-17 tahun pernah mengalami kekerasan sepanjang hidupnya.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR