Nakita.id - Sayur merupakan makanan sehat yang dapat memberikan manfaat baik apabila dikonsumsi Si Kecil.
Sayur mengadung berbagai macam vitamin dan juga mineral yang dibutuhkan oleh tubuh Si Kecil.
Namun sayangnya, kebanyakan dari Si Kecil malas memakan sayur atau bahkan ada yang tidak menyukainya sama sekali.
Baca Juga: Tips Nola B3 dan Baldy Mulya Atasi Anak yang Tak Suka Makan Sayur
Hal tersebut membuat Moms sulit untuk menyuruh Si Kecil mengonsumsi sayur.
Namun Moms tak perlu kesal, ataupun memaksa Si kecil dengan ancaman.
Hal tersebut justru tidak boleh dilakukan oleh Moms, saat menangani anak yang susah makan sayur begitu menurut ahli gizi anak Sophia Komninou, di Swansea University.
Baca Juga: Si Kecil Sulit Makan Sayur? Bayam Krispi Bisa Jadi Solusinya!
Anak-anak akan berpikir bahwa sayur pasti sangat tidak enak kalau Moms harus memaksa agar ia mau memakannya.
Akibatnya, anak-anak jadi makin susah makan sayur.
Komninou lalu menjelaskan cara terbaik untuk membiasakan anak makan sayur:
1. Makan sayuran saat hamil
Pertama-tama, mulailah sejak awal. Pembentukan selera makan dimulai sejak Si Kecil di dalam kandungan.
Bulan-bulan pertama kehidupan Si Kecil sangat penting dalam mengembangkan kebiasaan makannya.
Semakin Si Kecil besar, semakin besar paparan yang mereka butuhkan untuk mengonsumsi sayuran yang berbeda.
Baca Juga: Ingin Anak Doyan Makan Sayur? Yuk Ajari Berkebun Sejak Dini, Begini Cara Mudahnya
2. Sering-seringlah menyajikan sayuran
Sayuran harus sering ditawarkan, dan tanpa tekanan, agar Moms tidak langsung putus asa ketika Si Kecil menolak makan sayur.
Bahkan kalau Moms tidak berhasil membuat Si Kecil makan sayur dalam beberapa kesempatan pertama, jangan menyerah.
Orangtua biasanya mulai menyerah ketika Si Kecil menolak makan sayur setelah ditawari tiga sampai lima kali.
Baca Juga: Ngeri! Ini Akibat Bila Si Kecil Tak Pernah Makan Sayur dan Buah
Padahal menurut survei, anak balita umumnya baru mau makan sayur setelah dibujuk hingga 15 kali.
3. Jangan menyembunyikan sayuran
Menyelipkan sayuran di dalam makanan lain mungkin menjadi salah satu cara untuk menyiasati Si Kecil agar makan sayur, tapi itu bukan cara terbaik, kata Komninou.
Moms justru perlu mengenalkan anak pada sayur dengan seluruh indera mereka, bukan malah menyembunyikannya.
4. Jangan menunjukkan bahwa Moms juga tak suka sayur
Jangan menarik perhatian yang tidak perlu untuk makanan yang mungkin tidak akan disukai.
Kadang-kadang tanpa sengaja Moms akan menunjukkan ketidaksukaan pada makanan tertentu, dan berharap Si Kecil juga tidak akan menyukainya.
Lebih baik, berikan sayuran tersebut dalam suasana yang positif, dan pastikan Moms tidak bereaksi sebaliknya.
5. Biarkan Si Kecil membantu menyiapkan makanan
Ini bukan hanya tentang apa yang disajikan di atas piring, tetapi juga pemahaman Si Kecil tentang makanan tersebut.
Jadi jika Si Kecil sudah cukup besar, biarkan mereka membantu di dapur.
Baca Juga: Hati-Hati Makan Sayuran dan Buah-Buahan Ini, Bisa Memperparah Sakit
Yang mereka lakukan mungkin membuat dapur berantakan dan memakan waktu, tapi itu adalah cara terbaik untuk menciptakan suasana yang positif di sekitar makanan.
Karena itu, penting juga untuk membiasakan makan bersama, dan Moms memberikan contoh dengan rutin mengonsumsi sayur.
Sudah banyak buktinya bahwa anak-anak yang makan bersama keluarga akan lebih banyak makan sayuran karena mereka meniru orangtuanya.
Apa yang harus dilakukan jika anak susah makan sayur?
- Rajin makan sayur saat hamil.
- Membiarkan anak menyiapkan makanan.
- Sering makan bersama keluarga.
- Berikan contoh dengan sering makan sayur di depan anak-anak.
- Rutin menyajikan sayur untuk anak.
Baca Juga: Ini Resep Sarapan dengan Bahan Dasar Telur yang Bikin Si Kecil Ketagihan Makan Sayur!
Yang tidak boleh dilakukan saat anak susah makan sayur:
- Memberi imbalan uang, mainan, permen, dan lain-lain jika anak mau makan sayur.
- Menyembunyikan sayuran di dalam makanan lain.
- Menarik perhatian anak terhadap makanan yang tidak Ibu sukai.
Nah trik positif seperti ini jelas bikin anak enggak bisa ngeles lagi. (Dini Felicitas)
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR