Nakita.id - Jika membicarakan sensus penduduk, Moms mungkin lebih ingat datangnya petugas Badan Pusat Statistik (BPS) dan mewawancarai penghuni rumah.
Namun tahun 2020 mendatang, sensus penduduk akan pertama kali dilaksanakan secara online di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), DR. Suhariyanto, seperti yang dikutip dari Grid.ID.
Beragamnya data penduduk Indonesia menjadi latar belakang pentingnya dilakukan sensus penduduk ini.
Sebab diperlukan hasil data penduduk yang berkualitas sehingga poin-poin seperti jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk dapat tercatat jadi satu data kependudukan Indonesia.
Menurut Suhariyanto, tak cuma Indonesia saja yang perlu melakukan sensus penduduk.
Tiap negara minimal mesti menggelar sensus penduduk sebanyak 10 kali.
"Dasar hukum sensus penduduk tercatat pada UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik. Setiap negara minimal harus melakukan sensus penduduk sebanyak 10 kali," ujar Suhariyanto.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar diperlukan pendataan yang dilakukan 10 tahun sekali.
Baca Juga: Sambil Konsultasi Pernikahan ke Ussy Sulistiawaty, Lucinta Luna Mantap Beberkan Tanggal Pernikahannya, Tinggal Menghitung Hari?
"Ada juga yang 5 tahun sekali. Indonesia jumlah penduduknya berat, jadi 10 tahun sekali. Jadi untuk sensus penduduk tahun 2020 akan ada 54 negara yang berpartisipasi," tambahnya.
Tahun 2020 nanti BPS memberikan kesempatan bagi penduduk Indonesia untuk berpartisipasi mandiri.
Sensus penduduk pada 2020 nanti merupakan kali ke-7 pendataan penduduk dilaksanakan.
Menurut Suhariyanto, sejak tahun 1960 hingga sensus penduduk terakhir pada 2010 lalu, metode yang dilakukan memang tradisional.
"Untuk pertamakali menuju satu data kependudukan kita menggunakan metode registrasi, nggak ada door to door, pertama kalinya menggunakan online," jelas Suhariyanto lagi.
Melalui moda Computer Aided Web Interviewing (CAWI), rencananya tak ada lagi proses wawancara langsung dengan petugas.
Nantinya masyarakat diminta untuk melakukan registrasi secara online di laman sensus.bps.go.id dengan syarat KTP dan KK.
Kemudian akan ada 21 pertanyaan memuat informasi kependudukan yang diminta oleh BPS.
Baca Juga: Dua Tahun Serius Jalin Hubungan hingga Menikah, Kakak Cut Tary Minta Adiknya dan Richard Kevin Didoakan Cepat Tambah Momongan
"Contoh pertanyaan seperti nama, jenis kelamin, sumber air minum dari mana, dan sebagainya. Alamat sesuai KTP."
"Kalau tempat tinggal beda dengan yang ada di KTP tetap isi saja aslinya, perencanaan kedepan akan lebih bagus," tutur Suhariyanto.
Sementara untuk periode registrasi dan memberikan informasi data kependudukan tersebut akan dimulai pada 15 Februari 2020 sampai 31 Maret 2020.
Diharapkan generasi millenial pun aktif berpartisipasi dalam sensus penduduk 2020 pendatang.
Suhariyanto berharap generasi millenial lebih 'melek' dan terdorong untuk mengikuti sensus penduduk secara online itu.
Baca Juga: Diakui Sudah Berpacaran Selama 2 Tahun, Richard Kevin Juga Sudah Akrab dengan Putri Cut Tari
"Pengin mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Khususnya milenial karena mereka perlu memahami dan menjadikan sesuatu yang berbeda."
"Saya berharap mereka lebih terketuk untuk mengisi data sensus penduduk 2020 nanti," pungkasnya.
Walau akan diselenggarakan secara online, untuk daerah yang belum terjangkau sinyal telekomunikasi, petugas BPS lah yang nantinya akan terjun ke lokasi dengan menggunakan metode tradisional.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR