Ketika Si Kecil bermain di luar ruangan, ia biasanya bernafas melalui mulutnya, dan udara yang mengenai paru-parunya lebih kering dan lebih tercemar.
Kontras antara udara bersih di paru-paru dan udara yang dihirup yang tercemar atau udara yang dihirup kering dapat memicu serangan.
Si Kecil mungkin mengalami kegelisahan saat tidur, hidungnya mengembang, bernafas melalui bibir yang mengerut, kelelahan, sesak napas, muntah dan napas cepat.
Ada juga banyak peringatan untuk asma, termasuk mengi yang berat, sering berdarah, dan batuk tanpa pilek. Penting untuk memperhatikan semua tanda-tanda ini.
Studi menunjukkan ada korelasi yang konsisten antara kualitas udara dan keparahan gejala asma.
Selama hari-hari berkabut, telah terbukti bahwa peningkatan polutan udara mengurangi fungsi paru-paru dengan meradang selaput paru-paru.
Saluran udara bereaksi berlebihan terhadap pelatuk dan memicu sejumlah perubahan yang berhubungan dengan peradangan.
Ini menjelaskan peningkatan frekuensi flare-up dan infeksi saluran pernapasan dalam mengahadapi asap kabut berbulan-bulan.
Karena itu, sangat penting bagi guru dan pelatih untuk mewaspadai potensi risiko yang dihadapi anak-anak dengan asma selama asap kabut berlangsung.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | mypositiveparenting |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR