Nakita.id - Semasa kehamilan, Moms tentu saja disarankan agar selalu menjaga kesehatan dan juga janin.
Kondisi kesehatan yang kurang baik seperti terlalu lelah, stres, dan lainnya akan berpengaruh terhadap kesehatan Moms dan juga calon Si Kecil.
Ketika Moms mengalami kondisi terlalu banyak gerak dan stres akan ada banyak masalah yang terjadi dan mengganggu proses kehamilan Moms, salah-satunya ketuban pecah dini.
Baca Juga: Air Ketuban Pecah Saat Hari Pernikahan, Pengantin ini Tinggalkan Pesta
Ketuban pecah dini atau Premature Rupture of Membranes (PROM) adalah kondisi di mana membran kantung ketuban pecah sebelum terjadinya proses melahirkan.
Kondisi tersebut membuat ketuban terbuka dan menyebabkan cairan ketuban menyembur keluar atau bocor secara perlahan.
Ketuban pecah dini biasanya terjadi sebelum usia kehamilan Moms mencapai 37 minggu.
Sayangnya, hingga kini penyebab ketuban pecah dini belum diketahui.
Akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang seringkali menjadi penyebab terjadinya ketuban pecah dini:
1. Infeksi rahim, leher rahim dan Miss V
Pecahnya selaput atau ketuban pecah dini dikarenakan oleh kondisi mulut rahim yang lemah.
Nah, lemahnya membran menyebabkan adanya infeksi pada rahim atau Miss V.
2. Mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat
Selama masa kehamilan hindarilah mengonsumsi makanan yang dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim.
Seperti minuman beralkohol serta makanan yang mengandung zat fermentasi.
Baca Juga: Jika Ketuban Pecah Dini
Akan tetapi, Moms disarankan untuk banyak mengonsumsi vitamin C, karena kekurangan vitamin C saat hamil dapat menyebabkan Moms mengalami ketuban pecah dini.
3. Merokok selama hamil
Saat menjalani masa kehamilan, Moms memang disarankan untuk menghindari rokok.
Karena kandungan dalam rokok dapat menyebabkan gangguan pada kehamilan Moms, salah satunya ketuban pecah dini.
4. Riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya
Jika pada kehamilan sebelumnya Moms pernah mengalami ketuban pecah dini.
Maka, pada kehamilan selanjutnya Moms berisiko dapat mengalami hal itu lagi.
Karena itulah, pentingnya melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kehamilan Moms.
5. Mengalami perdarahan selama trimester kedua dan ketiga
Saat hamil, Moms memang dianjurkan untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan mengurangi aktivitas yang biasa Moms jalani.
Baca Juga: Jangan Panik, Segera Lakukan Ini Jika Ketuban Pecah Sebelum Waktunya!
Kelelahan saat hamil dapat membuat Moms mengalami perdarahan.
Perdarahan yang terus-menerus terjadi pada trimester kedua dan ketiga berisiko menyebabkan Moms mengalami ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini dapat menimbulkan dampak buruk bagi Moms dan juga bayi, berikut diantaranya:
1. Keguguran
Perdarahan yang terjadi saat trimester kedua dan ketiga dapat menyebabkan ketuban pecah dini.
Kondisi tersebut berisiko menyebabkan Moms mengalami keguguran.
2. Bayi lahir prematur
Saat Moms mengalami ketuban pecah dini, dokter biasanya akan melakukan persalinan untuk mencegah kondisi yang semakin serius dan dapat mengancam keselamatan Moms serta bayi.
Namun, karena usia kehamilan yang kurang membuat bayi lahir prematur.
Baca Juga: Plasenta Lepas dan Ketuban Pecah Dini Saat Hamil
3. Bayi terlilit tali pusat
Tali pusat berfungsi untuk menghubungkan Moms dengan janin.
Tali pusat tampak seperti seutas tali yang melayang dalam air ketuban.
Saat ketuban pecah dini, dapat berisiko menyebabkan bayi terlilit tali pusat.
4. Bayi mengalami infeksi
Selaput ketuban berfungsi untuk menjaga janin dari infeksi bakteri dan kuman yang datang dari luar.
Jika air ketuban pecah dini dan air ketuban habis sebelum Moms mendapatkan pertolongan, maka akan terjadi hubungan antara janin dan dunia luar yang dapat menyebabkan janin rentan mengalami infeksi dan kuman dari luar.
Akan tetapi, sebelum ketuban pecah dini biasanya akan ditandai dengan kontraksi.
Selain itu, gejala yang paling mudah terlihat adalah keluar cairan dari Miss V, bisa mengalir secara perlahan atau menyembur keluar.
Baca Juga: Ini Dia, Cara Tepat Menghindari Ketuban Pecah Dini Sesuai Saran Dokter!
Sayangnya banyak Moms yang menganggap bahwa cairan yang keluar tersebut adalah urin.
Padahal jika segera mendapatkan penanganan dengan tepat, ketuban pecah dini dapat dihindari.
Saat Moms mengalami ketuban pecah dini, biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan bagaimana kondisi Moms dan bayi.
Oleh karena itu, pentingnya Moms menjaga kesehatan selama kehamilan dengan mengonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol serta melakukan olahraga ringan secara rutin setiap harinya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Nakita.id |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR