Nakita.id - Saat akan mulai memberikan tambahan susu formula (sufor) untuk Si Kecil mungkin akan bayak pertanyaan di benak Moms.
BACA JUGA: Ternyata Astrid Tiar Punya Kembaran Beda Rahim, Ratunya Bintang Iklan
Salah satunya adalah, usia berapa anak mulai boleh dikenalkan dengan susu formula?
Dilansir dari verywellfamily.com, anak boleh beralih dari ASI ke susu sapi (susu formula) adalah saat anak berusia setidaknya 12 bulan.
BACA JUGA: Jangan Salah Pilih Susu.Cara Membedakan Susu Formula Asli dan Palsu
Mengapa demikian?
Ada beberapa alasan (dan banyak penelitian medis) yang mendukung patokan perkembangan itu.
Salah satunya, bayi memiliki kesulitan yang lebih besar mencerna protein susu sapi.
Selain itu, susu sapi mengandung sodium, potasium, dan klorida dalam jumlah banyak daripada yang dibutuhkan bayi.
BACA JUGA: Makan 3 Porsi Pasta dalam Semingu dan Lihatlah Apa yang Akan Terjadi
Parahnya, terlalu banyak intake nutrisi tersebut dapat membuat ginjal bayi stres.
Tapi itu jika pemberiannya tidak sesuai aturan.
BACA JUGA: Viral, Anak Konsumsi Susu Formula Palsu, Ibu Curhat di Sosmed
Susu formula dapat diberikan hanya 2-3 kali sehari saja, karena hanya bersifat sebagai pelengkap dan bukan makanan pokok anak.
Lalu bagaimana memilih susu formula yang baik?
Pada dasarnya, semua sufor mengandung zat-zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat-zat gizi mikro (vitamin, mineral) yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh kembangnya.
BACA JUGA: Jarang Disorot Ini Dia Potret Istri dan Anak Ramzi, Cantik Memesona!
Untuk itu, sebaiknya pilih susu formula yang sudah dispesifikasi menurut usia, misalnya, susu untuk anak usia 1 tahun, susu untuk usia 4-6 tahun, dan susu untuk anak di atas 6 tahun.
Jika pemberiannya sesuai dengan aturan dan peruntukannya, susu formula aman dan menyehatkan bagi anak.
Masalah ke 2 dalam pemberian susu formula adalah, anak kerap kali lebih memilih susu formula dibandingkan makanan.
Hal ini masuk akal. Sebab anak lebih memilih susu karena ia meminumnya selama beberapa menit saja, beres deh. Setelah itu kembali bisa bermain.
BACA JUGA: Minuman dan Makanan Ini Atasi Asam Urat, Nomor 2 Tidak Disangka!
Sedangkan jika mengonsumsi makanan padat, anak harus duduk diam dalam jangka waktu tertentu dan tidak dapat bermain, padahal anak balita sedang dalam periode aktif bergerak.
Apalagi jika sejak mendapatkan MPASI, Si Kecil tidak dibiasakan mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, tak heran bila akhirnya ia lebih memilih minum susu ketimbang makan.
Kalau Si Kecil sudah kenyang oleh susu, otomatis ia akan menolak makan.
BACA JUGA: Cegah Depresi, Tingkatkan Hormon Serotonin dengan Metode Sederhana Ini
Itulah mengapa, ketika anak sudah mengonsumsi makanan keluarga, pemberian susu sebaiknya dibatasi 2-3 gelas per hari. Itu sudah paling banyak.
Dianjurkan konsumsinya pagi saat sarapan atau sebagai selingan di antara sarapan dan makan siang.
Kemudian selingan di antara makan siang dan malam, terakhir sebelum tidur malam.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR