Nakita.id - Wabah virus Corona semakin hari terus membuat khawatir.
Data terakhir menunjukkan pada Senin (27/1/2020), jumlah korban yang meninggal karena virus Corona di Tiongkok bertambah menjadi 80 orang.
Sementara itu jumlah orang yang terinfeksi pun terus bertambah dari 1.957 menjadi 2.761 orang.
Dikabarkan Kompas.com, beberapa mahasiswa dan warga negara Indonesia di China masih terisolasi imbas ditutupnya kota Wuhan.
"Sudah tiga hari Wuhan di-knocked down. Transportasi umum sudah ditutup. Baik kereta, bus, dan subway dihentikan untuk sementara waktu," kata Rio Alfi, salah satu mahasiswa Indonesia di Wuhan, China.
"Kabar terakhir yang saya terima di Wuhan mulai besok tidak bisa menggunakan kereta listrik lagi," tambahnya.
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Dokter Reisa Broto Asmoro Ajak Lakukan Hal Ini Agar Keluarga Terlindungi
Laporan tersebut disertai berita yang beredar mengenai kondisi kota Wuhan yang sudah seperti kota mati, membuat para orangtua mahahasiswa di Indonesia was-was.
Rosnawati, ibu dari Hayatul Hikmah, mahasiswi Aceh yang kuliah di Huazhong University of Sience and Technology (HUS), kepada Kompas.com, Senin (27/1/2020) menyampaikan kekhawatirannya.
Rosnawati menyebutkan komunikasi via aplikasi WhatsApp dengan putrinya sejauh ini masih berlangsung lancar.
Meski begitu, berdasarkan penuturan Rosnawati, putrinya kini terisolasi di asrama dan mulai mengalami krisis makanan.
“Anak saya di asrama. Tidak keluar rumah. Mereka krisis makanan. Karena minimarket tutup. Tidak bisa belanja,” sebutnya.
Terlebih, Rosnawati mengaku kebingungan untuk jalur komunikasi dengan pemerintah.
Pasalnya, otoritas China mengkarantina para mahasiswa di asrama masing-masing.
Dikabarkan pula, tidak ada pemeriksaan kesehatan rutin yang dilakukan untuk mahasiswa asal Indonesia di Wuhan.
Hal ini membuat Rosnawati berharap pemerintah mengambil tindakan tegas untuk memulangkan putrinya dan beberapa mahasiswa Tanah Air yang berada di China.
Warga Desa Cot Seutuy, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara itu berharap putrinya dapat dipulangkan sementara lantaran kondisi yang ia nilai sungguh menakutkan.
"Melihat Wuhan atau Provinsi Hubei, China, kami harap itu dipulangkan saja. Pemerintah cari cara agar memulangkan anak kami," pinta Rosnawati.
"Saya harap Presiden dan Gubernur Aceh memulangkan anak kami dari sana untuk sementara waktu. Ini sungguh menakutkan,” katanya.
Baca Juga: Pede Sebut Lina Lebih Bahagia Saat Bersamanya, Tak Disangka Ternyata Seperti Ini Awal Mula Pertemuan Mantan Istri Sule dengan Teddy
Sementara dilaporkan Kompas, juru bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani menyebutkan telah berkomunikasi dengan sejumlah mahasiswa Aceh di Wuhan.
“Kami terus komunikasi dengan KBRI. Memastikan mahasiswa kita sehat di sana,” pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR