Nakita.id - Virus corona sedang menjadi ketakutan bahkan menjadikan China sangat sibuk menangkal dan mencegahnya.
Hingga saat ini, virus mematikan tersebut sudah memakan korban lebih dari 304 penderita dari 14.380 orang yang terkena virus corona.
Institusi kesehatan dan para dokter serta perawatnya telah berupaya keras untuk mencegah wabah ini semakin membahayakan dan memakan korban, terutama di China.
Seperti yang kita tahu, dari belasan ribu korban, lebih dari 90 persen diderita oleh warga China.
Belum selesai urusan virus corona, bahkan pemerintah masih sibuk mengurusnya, kini China kembali ditakuti virus yang tak kalah mematikan.
Bila Wuhan, Hubei, dihantui wabah virus Corona, kini Provinsi Hunan justru sedang khawatir atas virus flu burung atau H5N1 yang kembali mengintai.
Mengutip dari South China Morning Post, Minggu (2/2/2020) pagi, Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China mencatat adanya wabah flu burung di peternakan yang berada di distrik Shuangqing, Kota Shaoyang.
Menurut laporan SCMP, jarak antara Shaoyang dan Wuhan sendiri tak terlalu jauh, yakni 556 kilometer atau sekitar 5 jam perjalanan darat.
Wabah tersebut berawal dari ditemukannya 4.500 ayam mati, dari 7.850 ayam yang ada di peternakan tersebut.
Sebagai upaya pencegahannya, pemerintah langsung memusnahkan 17.828 unggas setelah laporan masuknya wabah flu burung di kota tersebut.
"Peternakan memiliki 7.850 ayam, dan 4.500 ayam telah mati karena penularan. Pemerintah setempat telah memusnahkan 17.828 unggas setelah wabah," ungkap Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina seperti dilansir dari SCMP.
Baca Juga: Viral di Facebook, Air Rebusan Bawang Putih Mampu Sembuhkan Virus Corona, Begini Kata Kemenkes
Meskipun demikian, sampai sejauh ini tidak ada kasus virus H5N1 Hunan yang dilaporkan terjadi pada manusia.
Sebelumnya, WHO mencatat ada 455 orang meninggal dari 861 kasus manusia yang terwabah H5N1 yang terkonfirmasi dari seluruh dunia sejak 2003 hingga 2019.
Mengutip dari SCMP, China sendiri mencatat 53 kasus flu burung pada manusia telah dilaporkan dalam 16 tahun terakhir.
Sebanyak 31 orang meninggal dunia karena terinfeksi virus H5N1.
Melansir dari Kompas.com, virus flu burung H5N1 sendiri merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan parah pada burung dan dapat menular ke manusia.
Virus ini pertama kali terdeteksi pada tahun 1996 pada angsa yang ada di China dan sangat mematikan bagi unggas.
Meskipun ada kemungkinan penularan flu burung dari orang ke orang, namun hal itu dinilai masih cukup sulit.
Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan, sebagian besar, infeksi manusia dengan flu burung terjadi setelah kontak yang lama dan dekat dengan unggas yang terinfeksi.
Baca Juga: Disebut-sebut Sudah Sampai Indonesia, Inilah Usia Rentan Terjangkit Virus Corona
Namun, dibandingkan Sars yang tingkat kematiannya 10 persen maupun coronavirus yang sejauh ini tingkat kematiannya sekitar 2 persen, flu burung memiliki tingkat kematian lebih besar.
Tingkat kematian kasus flu burung yakni 50 persen apabila tertular ke manusia jika melihat kasus yang ada selama 15 tahun terakhir.
Source | : | Kompas.com,scmp |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR