Anisa juga menilai bahwa peran orang tua korban sangat dibutuhkan saat ini untuk melakukan rehabilitas mental.
Anisa juga menerangkan anak yang menjadi pelaku bullying pun bukan semata-mata bisa terjadi karena sendirinya.
Anisa mengungkapkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi anak ketika menjadi pelaku bullying sebagai berikut:
- Ingin menunjukkan suprioritasnya kepada anak-anak lain.
- Mendapatkan contoh dari orang lain tentang perilaku kekerasan.
- Kurangnya toleransi terhadap perbedaan.
- Kurangnya sikap empati kepada anak-anak yang lebih inferior.
- Kurangnya pengawasan dari orang-orang dewasa atau lembaga terkait.
- Tontonan tentang kekerasan yang ditelan mentah-mentah tanpa penjelasan dari orang dewasa.
- Pernah menjadi korban perundungan, lalu ingin melakukan pembalasan kepada orang lain untuk kepuasan.
Menurut Anisa kasus bullying bisa dihindarkan apabila kita sebagai orang dewasa peka dan mau mengajarkan life skill kepada para anak-anaknya.
"Semua ini menjadi pengingat bagi kita, untuk mengajarkan life skill kepada anak-anak, agar bisa berinteraksi dengan baik di lingkungannya," tutup Anisa.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR