Nakita.id - Jantung berhenti berdetak dapat terjadi saat kondisi seseorang baru saja alami serangan jantung dan sedang pemulihan dari serangan jantung.
Audrey Mash (34) adalah seorang guru bahasa Inggris.
Ia dan suaminya tinggal di Barcelona, Spanyol.
Kisah mengejutkan yang terjadi pada Audrey ini bermula saat dirinya tengah bepergian dengan sang suami.
Saat itu Audrey dan Rohan Schoeman melakukan pendakian ke Pyrenees, Spanyol Utara.
Naasnya di pertengahan jalan mereka terjebak badai salju.
Tengah berjuang untuk mencari tempat yang aman, Audrey kelelahan dan pingsan saat merangkak turun gunung.
Barulah pukul 13.30 malam, tim penyelamat menerima peringatan dan segera melakukan penyelamatan pada Audrey dan suaminya.
Saat berusaha untuk merangkak, Rohan menyadari jika Audrey tak lagi miliki denyut nadi.
Saat tim penyelamat menemukan pasangan suami istri ini pun Audrey dalam kondisi abnormal.
Suhu badannya turun sangat rendah dari suhu normal.
Jika biasanya 37 derajat, ia hanya 18 derajat.
Sekitar jam 6 sore, Audrey dibawa ke rumah sakit Barcelona.
Sampai di rumah sakit, jantung Audrey sudah tak lagi berdetak.
Ginjal dan paru-parunya pun tidak lagi berfungsi.
Di mana secara teoristis Audrey sudah dinyatakan meninggal dunia.
Karena alami hipotermia ekstrem, fungsi normal tubuh Audrey melambat.
Akhirnya dokter mengambil tindakan dengan menggunakan alat kardiopulmoner untuk membantu sirkulasi oksigen di arteri Audrey.
Dokter juga berusaha untuk menaikkan suhu tubuh Audrey.
Dengan bantuan defibrillator, tim medis berusaha untuk membuat fungsi paru-paru Audrey kembali normal.
Namun usaha tersebut gagal.
Setelah gagal, sekitar pukul 22.00 di hari yang sama dokter kembali mencobanya.
Setelah lebih dari 6 jam jantung Audrey berhenti kemudian berdetak lagi.
Lantas hal ini membuat semua orang terkejut.
Jantung yang sempat berhenti berdetak dalam waktu yang lama membuat Audrey kehilangan banyak darah.
Setelah dilakukan pemeriksaam otak, secara ajaib dalam tiga hari Audrey kembali bangun dan berbicara seperti tak pernah terjadi apa-apa.
Ia menghabiskan waktu 11 hari di rumah sakit untuk pemulihan.
"Pasien adalah seorang gadis muda yang mengalami serangan jantung dan tidak memiliki tanda-tanda kehidupan lagi.
"Dia pucat dan pucat. Alasannya adalah karena suhu tubuhnya rendah.
Baca Juga: Pesan Menyayat Hati dari Ibu Muda Sebelum Mengakhiri Hidupnya di Depan Bayi Kecilnya: 'Kamu Tega'
"Hipotermia menyebabkan dia menghentikan jantungnya tetapi juga merupakan faktor untuk menyelamatkan hidupnya.
"Jika dia menghentikan jantungnya di bawah suhu tubuh normal, kita pasti harus mengumumkan kematiannya.
"Ini adalah kasus khusus di seluruh dunia dan serangan jantung terpanjang yang pernah terjadi di Spanyol," ucap Eduard Argudo, dokter yang menangani Audrey dikutip dari eva.vn.
Source | : | Eva.vn |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR